Terbongkar

2.4K 50 1
                                    

"Aaronn.."

"Paman..apa kabar?" Aaron memeluk tubuh pamannya yang sudah lama tidak bertemu dengannya

"Baik Ron. Bagaimana keadaan papamu? Aku yakin papamu lebih baik di Singapura??"

"Iya paman. Kondisi papa udah mendingan sejak kami pindah dan berobat disana.."

Aaron dan Jefri pindah ke Singapura karena kondisi Jefri yang sangat mengkhawatirkan waktu itu. Karena Jefri memiliki riwayat jantung yang tidak bisa dianggap remeh.

Flashback on

"Papa harap kamu ngerti Aaron. Papa ingin melihat kamu bahagia dengan orang yang kamu sayangi menikah, makanya papa harus berobat ke Singapura dan itu tidak sebentar Aaron. Kita akan tinggal disana sampai waktu yang belum bisa ditentukan"

Aaron hanya bisa diam mencerna perkataan papanya yang mengajaknya untuk pindah keluar negeri dan meninggalkan Ella. Meninggalkan Ella dengan kekejaman mama dan kakak tirinya membuat Aaron dilema. Ia bingung harus memilih siapa diantara papanya dan Ella. Dan tidak mungkin juga jika Aaron mengajak Ella pergi bersamanya. Aaron bingung harus menentukan jawabannya malam ini juga karena besok pagi ia sudah harus meninggalkan rumah ini dan meninggalkan Ella tanpa pesan. Pasti Ella sedih dan kecewa dengannya saat Aaron meninggalkannya.

"Baiklah pa, jika ini yang terbaik Aaron akan pergi bersama papa"

Aaron kembali ke kamarnya dan mulai merapikan pakaiannya. Seluruh pakaian Aaron sudah berpindah ke dalam kopernya yang akan ia bawa. Kini ia bingung harus bagaimana memberitahu keberangkatannya kepada Ella.

Saat ia menatap jam yang berada diatas nakasnya sudah menunjukan waktu sepuluh malam, Aaron menghembuskan nafasnya dengan keras. Kenapa waktu berputar secepat itu, andai saja sekarang masih pukul delapan pasti Aaron akan berlari menuju rumah Ella dan menemuinya. Dan jika Aaron nekat dijam sepuluh malam ini mungkin ia akan diteriaki maling atau bakalan lebih parah papa Ella akan memarahinya. Ia tidak mau jika itu harus terjadi, lalu bagaimana ia harus memberitahu Ella tentang kepergiannya.

Flashback off

"Paman masih sibuk??"

Aaron kembali bertanya pada Dhani yang masih mengenakan jas putih kebesarannya

"Iya paman masih harus memeriksa pasien yang lain. Tapi kalau kamu bosan menunggu paman kamu bisa berkeliling sejenak sambil bernostalgia bersama suster-suster disini seperti dulu" ledek Dhani kepada ponakannya

"Paman jangan mengingat hal itu lagi" Aaron berpura-pura marah

Aaron masih ingat saat papanya tengah dirawat dirumah sakit ini semua suster mendekatinya. Karena gemas melihat tingkah Aaron, semua suster akan mencubit pipi Aaron sampai puas. Dan saat diantara mereka membawa anak-anak mereka, mereka selalu meminta Aaron untuk menjadi teman anak mereka dan lebih parahnya ada yang memintanya menjadi menantunya saat besar nanti. Dan kejadian ini hampir selama sebulan lebih dialami Aaron. Dan membuat Aaron bergidik ngeri saat mengingat obsesi para perawat yang selalu mendekatinya.

Karena keasikan melamunkan kejadian beberapa tahun silam Aaron sudah tidak menemukan pamannya diruangannya. Ia pun memilih untuk keluar dan mencari udara segar. Ketika ia melewati satu ruangan yang penuh dengan alat kedokteran, mata Aaron menangkap wajah seseorang yang sangat ia kenal sedang berada diatas ranjang ruangan tersebut. Ia pun mengintip dibalik pintu yang terbuka sedikit dan memberikan celah untuk bisa melihat apa yang sedang mereka lakukan didalam. Aaron ingin sekali masuk dan meminta penjelasan yang gamblang dengan apa yang tengah ia lihat. Seorang perawat keluar dengan membawa kertas yang tak lain adalah biodata pasien. Aaron pun menghentikan langkah perawat itu.

Nikah Paksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang