Berpisah

2.2K 43 0
                                    

Rion tidak bisa menjawab pertanyaan Aaron yang seakan menohok hati Rion. Menyakiti Ella?? Rion tidak  akan memaafkan dirinya sendiri jika ia sampai membuat Ella tersakiti.

"Nggak bisa kan!! Terus dengan lo memilih ninggalin Ella demi Aurel apa nggak akan lebih menyakiti Ella?? Sekarang biarkan gue yang menyelasaikan semua ini"

"Aaronn!! Aaronn!!" Teriak Rion

Aaron melangkahkan kakinya menuju ke dalam rumah berharap bertemu dengan Aurel dan bisa menyelesaikan ini semua. Ia tidak akan membiarkan Ella tersakiti olehnya. Saat Aaron melintasi ruang tamu, Aaron melihat Aurel berjalan menuju dapur. Ia pun segera mengejar Aurel kedapur.

"Aurel kita perlu bicara"

Uhuukk!! Uhuukk!!

Aurel yang sedang minum pun tersedak karena terkejut mendapati Aaron yang ternyata mengekorinya.

"Apa??" Tanya Aurel memutar bola matanya

"batalin kesepakatan itu??"

"Kesepakatan apa sih.Gue nggak ngerti lo ngomong apa"

Aurel yakin jika Aaron tahu dengan kesepakatannya dengan Rion untuk meninggalkan Ella saat ia mau menjadi pendonor.

Aaron menahan rahang Aurel dengan keras membuat Aurel meringis menahan sakit.

"Gue tahu semuanya Rel, lo nggak bisa berkelit. Gue minta lo batalin kesepakatan itu atau gue-"

"Apa?? Lo mau apa hemm..gue nggak takut. Gue bakalan tetap nagih janji Rion saat itu" ucap Aurel susah payah menahan sakit dikedua pipinya yang masih dicengkram oleh Aaron

"Gue bilang batalin kesepakat-"

"Nggak akan.. Aaarrhhgg.."

Aaron mencengkram rahang Aurel semakin keras. Ringisan Aurel tidak dihiraukan Aaron karena ia sudah semakin marah melihat Aurel yang bersi keukeh mempertahankan egonya.

Rion yang sedari tadi mencari keberadaan Aaron pun akhirnya bisa menemukan Aaron sekaligus Aurel.
Rion mempercepat langkahnya saat melihat Aaron sedang menyakiti Aurel, ia tidak ingin Aaron berbuat lebih dari itu.

"Aaron hentikan.."

Rion memisahkan Aaron dari Aurel. Cengkraman Aaron pun lepas dari kedua pipi Aurel. Rion yakin betapa kerasnya Aaron mencengkram pipi Aurel dari bekas merah dipipi Aurel sudah terlihat memerah. Nafas Aaron masih memburu dengan matanya yang masih memerah menahan amarahnya. Sementara Aurel yang memancarkan api permusuhan sangat jelas terlihat disana.

"Ron, gue minta tolong biarin gue yang menyelesaikan" ucap Rion

"Hah!! Menyelesaikan??"Aaron tersenyum kecut

"Dengan menyakiti dan meninggalkan Ella lagi lo bilang akan menyelesaikan ini hah!!" Bentak Aaron

Aurel yang melihat perdebatan mereka hanya tersenyum puas saat Rion mempertahankan dirinya. Rion berusaha untuk meyakinkan Aaron yang masih ingin mencelakai Aurel.

Sementara didalam kamar, Ella mendengar keributan. Penasaran dengan apa yang terjadi, Ella meraih kursi rodanya dan dengan susah payah ia memindahkan tubuhnya didudukan kursi roda. Badannya masih sangat lemah tapi ia mencoba untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi diluar kamarnya. Dengan menggunakan tangannya, Ella menggerakan ban kursi rodanya. Walaupun awalnya ia ingin mengabaikan keributan itu dan kembali tidur, tapi semakin lama hatinya semakin bergejolak untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Dengan susah payah dia mulai memajukan kursi rodanya menuju keluar kamar.

Dan saat ia sudah berada didepan kamar, keributan itu semakin jelas.
Yang ditangkap pendengaran Ella menangkap satu suara yang sangat ia kenal. Aaron. Iya itu suara Aaron yang sepertinya sedang membentak seseorang. Tapi siapa?? Pikir Ella. Ella semakin mendekati dapur dan melihat Rion, Aaron, dan Aurel yang bersi tegang. Ia pun memajukan kursi rodanya dan mendengarkan apa yang sedang mereka ributkan.

Nikah Paksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang