Kesepakatan

1.2K 46 0
                                    

"Sudah puas melepas rindu hemm?"

Pertanyaan Ella membuat Rion menghentikan langkahnya saat ia baru saja menutup pintu apartementnya. Hari ini moodnya sedang bagus-bagusnya dan ia tidak ingin meladeni perdebatan dengan Ella yang akan menguras tenaganya. Tanpa pikir panjang lagi Rion melanjutkan langkahnya menuju kamarnya berharap ia akan tidur nyenyak dengan mimpi bertemu bersama Aurel.

"Apa perlu aku melakukan suatu tindakan agar Aurel jera dan menjauhimu?? Aku rasa kakak tidak lupa dengan ancaman yang aku peringatkan, apa aku harus meng-"

"Aku masih ingat!!" Tandas Rion setengah membentak

"Baguslah kalau masih ingat tapi kenapa kakak melanggarnya?" Tanya Ella masih dengan tenang

"Jadi kau memata-mataiku??"

Ella bosan jika pertanyaannya tidak dijawab malah Rion berbalik bertanya. Ella pun mendekati Rion dan menunjuk bekas lipstiks yang menepel dikemejanya.

"Aku tidak memata-matai kak. Kakak sendiri yang telah berbuat bodoh dengan meninggalkan jejak perselingkuhan dengan jelas" ejek Ella

"Apa kau bilang jejak perselingkuhan?? Aku tidak berselingkuh" ujar Rion

"Oww..jadi ini bukan bukti perselingkuhan kalian. Seorang suami bermain perempuan dibelakang istrinya apa itu bukan selingkuh namanya??" tanya Ella penuh dengan nada kemenangannya

Rion menatap Ella yang sedang menatapnya dengan senyum mengejeknya. Ia akan menjadi gila jika ia mengahadapi wanita ular ini.

"Dan sepertinya aku harus mengingatkan kepadamu. Jika aku ini bukanlah suamimu. Memang dimata agama dan hukum aku syah menjadi suamimu, tapi dihatiku tidak pernah terukir namamu. Dan tidak akan pernah terjadi.." ucap Rion dengan penekanan

"Iya..ya..aku tahu itu kak. Tapi dimata masyarakat pun akan menganggap jika kalian berselingkuh. Aku peringatkan sekali kakak bertemu dengan Aurel aku tidak akan tinggal diam. Pastinya kakak nggak maukan melihat Aurel lecet sedikit pun.." ancam Ella

Rion mencengkram rahang Ella dengan keras sampai membuat Ella sulit untuk berbicara. Matanya menatap marah pada Ella, dia akan memusnahkan wanita didepannya ini jika sampai ia melukai Aurel seujung rambut pun.

"Jangan sampai tangan kotormu ini menyentuh Aurel. Jika itu sampai terjadi kau ak-"

"Kalau begitu turuti saja permainan ini kak.." potong Ella dengan susah payah

Rion pun mendorong tubuh Ella sampai membentur ke dinding. Ia pun segera membuka pintu kamarnya dan menguncinya dari dalam. Ia melampiaskan kemarahannya dengan membanting semua barang yang ada didepannya. Ia akan benar-benar gila jika harus tinggal dengan wanita ular itu. Ia harus bertahan demi Aurel, iya demi Aurel diaharus bertahan berdiri disamping wanita ular itu.

Ella sudah kembali dengan kegiatannya yang sudah hampir sebulan ini ia lakukan. Ia selalu memasakan makan malamnya dengan lebih, dan membagikannya dengan orang yang membutuhkan. Dengan bantuan dari beberapa satpam Ella membagikan makanan tersebut dengan orang yang kurang beruntung.

"Waahh..pak Rion pasti bangga punya istri seperti ibu Ella. Selain cantik ternyata ibu juga baik hati" ucap Kirno satpam yang selalu membantu Ella membagikan makanan kepada mereka yang kelaperan

"Hahahaaa..bapak ini bisa saja pak. Saya kan Cuma mau bantu mereka saja yang kurang beruntung" ujar Ella

"Tapi bu..beneran deh pak Rion beruntung punya istri kayak bu Ella yang peduli dengan lingkungan sekitar" tambah Rudi satpam yang selalu jaga bersama Kirno

Beruntung dari mana pak, setiap hari rasanya nggak pernah untuk tidak mengeluarkan emosi. Tapi ada untungnya juga walaupun setiap masakan yang aku sajikan tidak pernah dimakan Rion yang penting aku tidak membuang makanan dikotak sampah. Andai saja mereka tahu kehidupan rumah tanggaku dengan Rion, mungkin mereka tidak akan berkata seperti itu. Mungkin mereka juga akan mencela tindakanku.

Setelah semua makanan habis dibagikan dengan mereka yang kelaperan, Ella pun berpamitan dengan kedua satpam yang selalu membantunya membagikan makanan. Setibanya diruangan, Rion sudah duduk didepan tv. Dalam benak Ella tumben Rion keluar kamar. Biasanya ia akan pulang dan segera mengunci dirinya didalam kamar. Seperti anak ABG labil yang sedang ngambek dengan orang tuannya gara-gara uang jajan dipotong. Ella melintasinya dan segera menuju dapur, ia pun membuatkan kopi susu kesukaan Rion dan secangkir coklat panas untuknya. Ia berharap bisa berbincang-bincang dengan Rion walaupun hanya dalam mimpinya.

Kini ia sudah membawa kopi susu dan coklat panas menuju sofa didepan tv.

"Kopinya kak.." Ucap Ella menyodorkan kopi susunya didepan meja Rion. Tanpa melirik kopi buatan Ella, Rion masih fokus menatap acara ditelevisi.

Hampir sepuluh menit mereka dalam keadaan kebisuan. Sampai akhirnya Rion merendahkan egonya.

"Aku minta kita membuat kesepakatan.." ucap Rion tiba-tiba




Penasaran dengan kesepakatan yang dibuat Rion??

Cusss lanjut...

Eeeiiitss.. Jangan lupa coment dan votenya😊😊

Nikah Paksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang