Batu Sandungan

2.9K 98 2
                                    

"Rin bisa kumpulin yang lain ngak ada yang ingin aku sampaikan sama kalian semua. Cafe tutup aja ya.." kataku pada Ririn
                                        

Ririn pun keluar dan mulai mengumpulkan semua pergawai yang terdiri dari dua puluh orang. Lumayan banyak pegawai Ella yang bekerja di cafe tersebut. Semua pegawai mengatakan jika Ella adalah manager yang baik hati. Selain Ella merupakan manager serta pemilik cafe, mereka semua seperti bersahabat dengan Ella. Semua pegawai tidak pernah mengeluh saat bekerja dengan Ella. Ella tidak pernah membedakan mereka seperti atasan ataupun bawahan. Ella selalu mengatakan kepada mereka.

"Semuanya saya ingin kalian semangat. Dan saya minta kepada kalian jangan pernah sungkan dengan saya karena kita sama. Saya atasan dan juga bawahan seperti kalian. Jadi kita sama-sama berjuang untuk mendapat penghasilan kita hari ini. Selamat bekerja semuanya" ucapnya yang selalu menyemangati semua karyawannya

Saat Ella turun langsung ke cafe bahkan dirinya rela menjadi pelayan seperti apa yang pegawainya kerjakan membuat semua pegawainya menghargai dan menghormatinya. Ella tidak pandang bulu dengan semua orang, walaupun ia berada diatas ia selalu menjajarkan kastanya dengan seluruh pegawainya. Itulah kesan para pegawainya kepada dirinya.

"La semua sudah kumpul tuh.."Ririn memberitahu Ella

Ella dan Ririn menghampiri semua pegawai yang sudah berkumpul. Ella menghela nafasnya yang begitu menyesakan dadanya. Ia bingung harus memulainya dari mana. Tapi mau tidak mau ia harus melakukan ini.

"Semuanya saya mau mengatakan.."

Ella menggantungkan kalimatnya ia menelan ludahnya susah payah sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Maafkan saya, mungkin mulai besok kalian tidak bekerja lagi di cafe ini"

Semua pegawai riuh dengan pengumuman yang Ella sapaikan. Ririn mendekati Ella mengusap pundak Ella pelan. Ia tahu jika sahabatnya ini sedang memiliki masalah yang besar.

"Orang-orang tadi adalah orang bank, mereka bilang jika saya memiliki utang dan akan menyita cafe ini. Pasti kalian sudah tau bagaimana cerita saya mendirikan cafe ini kan. Jadi saya minta maaf, saya akan memberikan gaji kalian bulan ini dan tiga bulan ke depan. Saya minta maaf kepada kalian, saya harap jika kita nanti bertemu dijalan, kalian masih bisa menyapa saya" ucap Ella dengan uraian air mata

Ella mengungkapkannya dengan berat hati. Sebelum semuanya melihat dirinya yang terpuruk, ia pun melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan itu.

"mba, kita akan memperjuangkan cafe ini. Kita akan berbuat sesuatu untuk mempertahankan cafe ini. Kami disini bukan hanya kerja dan mencari nafkah, mba. Tapi kami semua ini adalah keluarga mba Ella, cafe ini adalah rumah kedua kami dan seperti keluarga lainnya masalah ini akan kita selesaikan bersama" ucap Dzaki salah satu pegawai yang memang sudah lama berkerja dicafe Ella

Ella menghentikan langkahnya dan menatap mereka semua. Senyuman itu pun terukir kembali, dan senyuman itu seakan menjadi semangat baru bagi mereka untuk memperjuangkan hak mereka.

"Terimaksih semuanya. Kalian memang keluarga saya. Terima kasih.."

Diawali Ririn dan Dzaki yang memeluk Ella dan semuanya pun ikut berpelukan satu sama lain. Mereka akan memperjuangkan cafe itu bersama-sama.

Ella seakan mendapat energi baru, ia pun menemui orang yang menjadi dalang dari hancurnya cafe milikinya. Ia yakin jika orang tersebutlah yang membuat permasalahan itu terjadi.

Mobil Ella memasuki perkarangan rumah yang cukup luas dengan rumah yang begitu megah bak istana. Ella melangkahkan kakinya menuju ke tempat yang biasa digunakan untuk bersantai.

"Apa kakak belum puas melihat aku pergi dari rumah ini??" Ucap Ella kepada orang yang masih ia anggap kakaknya walaupun ia tidak pernah dihargai sebagai adiknya

"Sayangnya belum adik tiriku. Masih banyak yang menunggu di depan sana" ucapnya dengan angkuh.

Ella sudah tidak kaget lagi jika kehidupannya penuh dengan cobaan yang selalu kakak dan ibu tirinya perbuat untuknya.

"Kak, apa selama ini yang Ella lakukan belum cukup membuat kakak bisa memaafkanku?? Ella sudah menuruti kemauan kakak untuk pergi dari rumah ini, apa belum cukup kak??"

"BELUM!! Dan nggak akan cukup sebelum gue bisa melihat jasad lo di depan mata gue. Sudah belasan tahun papa nggak pernah mengerti perasaan gue, dia bahkan lebih menyayangi anak dari mantan selingkuhannya. Gue nggak pernah merasakan kasih sayang dari papa gue sendiri. Dan lo bilang apa??" geram Aurel

"ini masih babak awal pembalasan dendam gue. Dan selamat menunggu kesengsaraan berikutnya. Lo tunggu aja.." ucap Aurel marah

Aurel pergi meninggalkan Ella yang masih sedih dengan semua ucapan kakak tirinya ini. Dan yang semakin membuatnya sedih adalah ucapan kakaknya yang akan memberikannya cobaan yang bertubi-tubi. Ella tidak mempermasalahkan itu, hanya saja nasib cafenya dan para pegawainya kini sudah diujung tanduk. Apa yang akan ia katakan kepada para pegawainya yang sangat berharap dengan Ella. Ella harus bagaimana untuk mempertahankan cafenya itu.

"Ternyata seorang anak yang menjadi batu sandungan di keluarga ku datang lagi. Mau apa?? Mau menjadi batu sandungan lagi di rumah ini..??" Ucap Maharani yang baru saja sampai di rumahnya

"Apa kabar ma??"

"Hemm..nggak perlu basa basi cepat katakan apa mau mu?"

"Aku mohon ma jangan sita cafe Ella. Cuma itu yang Ella punya sekarang dan banyak pegawai Ella yang bergantung pada cafe itu ma" memelas Ella

Maharani mendekati Ella yang masih menundukan kepalanya. Aurel sudah memberitahukan rencananya untuk menyita cafe Ella dan akan membuat hidup anak kesayangan suaminya ini lebih menderita lagi.

"Sayangnya aku nggak bakalan mencabut rencana Aurel. Dan satu hal yang harus kamu tahu.. Aku tidak peduli dengan nasib pegawaimu yang bodoh itu. Yang mau-maunya percaya dengan orang seperti mu" Maharani pun meninggalkan Ella

"Baiklah jika kalian ingin membuat hidupku menderita aku bisa terima ma. Tapi aku tidak akan membiarkan orang lain menderita juga akibat ulah kalian yang membenciku. Dan aku akan membuktikan kepada kalian jika aku bisa membalas perbuatan kalian, jauh lebih menyakitkan dari semua yang kalian berikan kepadaku. Kalian tunggu saja waktunya.."geram Ella penuh dengan amarah

Maharani menghentikan langkahnya dan membalikan tubuhnya menatap dengan sinis kearah Ella.

"Kita lihat saja Ella, kau atau kami yang akan menderita. Kami tidak akan takut dengan ancaman murahanmu itu" ucap Maharani sombong

Semangat Ella, kamu pasti kuat..
Banyak yang mendukungmu..💪💪💪

Nikah Paksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang