Kabar Buruk

1.9K 48 0
                                    

"Rion bingung ma, saat ini Rion tersiksa dengan keadaan Rion saat ini. Rion seakan lemah saat orang di hidup Rion tidak berada di samping Rion. Dulu Rion ingin sekali bebas saat bersamanya, tapi sekarang Rion ingin dipertahankan olehnya. Rion nggak mau bebas seperti yang Rion harapkan. Rion sudah terbiasa dengan dia, tapi sekarang Rion seakan lumpuh tanpa adanya sandarannya" ucap Rion sedih mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya

Milla memeluk erat tubuh Rion, kini ia tahu jika Rion tidak ingin kehilangan Ella. Dan kali ini ia yakin jika Rion tidak bisa hidup tanpa keberadaan Ella saat ini, enta permasalahan apa yang membuat Rion tidak ingin kehilangan Ella. Meskipun ia sangat ingin mengetahui permasalahan anaknya, tapi Milla mengurungkan niatnya untuk bertanya permasalahan apa yang sedang dialami oleh rumah tangga Rion. Saat ini tindakan yang tepat adalah memberikan jalan dan nasehat yang berguna untuk Rion. Jalan yang mampu kembali menyatukan mereka kembali.

"Sekarang kejarlah dia dan ambil kembali milikmu. Mama yakin dia pasti juga merasakan kehilangan sama sepertimu nak. Sekarang jemputlah dia bawa dia pulang ke istana kalian" ucap Milla menyemangati Rion

Seakan mendapat energi baru Rion kembali hidup dan bisa berpijak lagi. Benar apa yang dikatakan mamanya, ia harus memperjuangkan Ella. Walaupun Ella melepaskannya, Rion akan mengikat Ella menjadi miliknya kembali. Tidak peduli dengan semua permainannya dulu, tidak peduli ia hanya dimanfaatkan sebagai alat balas dendam, tidak peduli Ella mencintainya atau tidak, karena ia yakin bisa membuat Ella jatuh cinta kepadanya suatu saat nanti.

Dan setelah mendapat pencerahan dari Milla, Rion kembali ke apartementnya dan mencoba menemui Ella yang ia yakini pasti berada di cafe. Setelah membersihkan diri, Rion melajukan mobilnya dimana cafe Ella berada, dengan hati berdebar ia akan menemui orang yang telah membuatnya hampir gila seminggu ini. Mobilnya kini sudah berada diparkiran cafe Ella yang lumayan ramai, dari luar Rion bisa melihat keadaan cafe yang dipenuhi pembeli. Matanya menangkap satu bayangan yang selalu ia rindukan. Ella. Dan tidak jauh dari sana juga nampak terlihat Aaron. Hati Rion menciut saat melihat mereka berdua yang makin lengket. Sepertinya sudah terlambat untukku. Batin Rion

Rion tidak keluar dari mobilnya, ia melihat kegiatan yang Ella lakukan didalam cafenya. Cafe yang berdinding kaca membuatnya mudah untuk melihat gerak-gerik yang berada di dalam sana. Ella tertawa lepas saat Aaron tengah membisikan sesuatu ke telinga Ella. Dengan masih tertawa Ella juga memukul dada Aaron pelan. Tawa mereka masih disaksikan Rion sampai akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pergi. Ella dan Aaron menaiki mobil Aaron menuju suatu tempat yang membuat Rion penasaran, sehingga ia pun mengikuti kemana mereka pergi.

Selama perjalanan Rion tidak pernah melepaskan tatapannya pada mobil Aaron yang masih melaju dengan tenang tepat didepannya. Sampai mobil Aaron membelok ke sebuah rumah sakit yang terbesar di Jakarta ini. Rion mengeryitkan dahinya saat melihat Ella dan Aaron turun dan menuju masuk kedalam rumah sakit.

"mau apa mereka ke rumah sakit??" ucap Rion pada dirinya sendiri

Ia pun segera menyusul Ella dan Aaron kesebuah lorong. Dan saat diujung lorong rumah sakit itu terdapat satu ruangan yang diatas pintunya tertuliskan ruangan "cemotherapy". Ella dan Aaron masuk ke dalam ruangan tersebut dengan ditemani seorang dokter dan dua perawat.

Rion masih mengamati mereka berdua sampai mereka benar-benar hilang dibalik pintu ruangan tersebut. Rion melangkahkan kakinya dengan cepat dan mencoba melihat apa yang tengah dilakukan mereka didalam ruangan itu, tapi saat ia ingin mengintip dibalik kaca yang berada di dekat pintu salah satu perawat yang ikut masuk ke dalam tadi keluar dan menatap curiga kepada Rion.

"Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya perawat itu

"Eh..e..e..sa..saya..eh gini sus, saya lagi cari ruang perawatan adik saya yang dirawat disini" ucap Rion gugup

"Ruang perawatan masih ada didepan sana pak. Bukan disini.." terang perawat itu

"Mari pak biar saya antarkan ke ruang adiknya.."

Mau tidak mau akhirnya Rion mengikuti perawat tadi karena ia takut dicurigai sedang memata-matai, lebih baik ia menghindar dulu dan mencarinya nanti
Sementara itu didalam ruangan Dhani yang selalu memeriksa keadaan Ella pun memberikan kabar buruk kepadanya tentang kondisi Ella saat ini.

"Ella..kanker ini sudah semakin menyebar dan saya takutkan penangan dengan kemoterapi ini tidak akan berhasil banyak. Saya akan merekomendasikan kamu dengan anak sahabat saya yang sekarang di Singapura. Ia ahlinya dibidang kanker, saya yakin jika kamu menjalani pengobatan bersama dia kemungkinan sembuh pasti ada" ucap Dhaniberusaha menegarkan hati Ella

Ella sudah menduga akan seperti ini. Air mata yang ia tahan sejak tadi pun meluncur dengan bebas, Aaron menatap Ella dengan iba, ia pun memberikan semangat kepada Ella agar tegar menghadapinya. Dirinya akan selalu berada disisinya dan akan melakukan segala macam cara untuk menyembuhkannya.

"Baiklah paman aku mohon rekomendasikan saja Ella kepada dokter itu. Dan aku mohon secepatnya kita bisa ke Singapura" desak Aaron

"Dalam tiga hari ke depan kita akan bisa langsung ke Singapura. Biar paman yang mengurus semua persyaratannya, kalian tenang ya semua pasti akan ada jalannya. Ella kamu yang kuat ya semua penyakit pasti ada obatnya.."

Ella pun hanya membalas ucapan Dhani dengan senyuman. Ia sudah tidak bisa lagi mengatakan sepatah kata pun, ia masih sangat syok mendengar pernyataannya yang sudah menyebar. Dan artinya ia sebentar lagi akan mati.
Dengan bantuan Aaron Ella kembali kecafe dan disinilah Ella tinggal bersama Ririn. Ririn yang menjaga Ella saat malam hari sedangkan pagi hari hingga sore hari Aaron akan berganti menjaga Ella.

Ella sangat beruntung memiliki sahabat yang sangat pengertian. Walaupun hidupnya tinggal menghitung hari, tapi ia sangat bahagia masih ada orang yang mau berada disampingnya menyemangatinya.

"Kamu makan dulu ya.."

Ella menggelengkan kepalanya saat Aaron akan menyuapkan makanannya. Ia tidak ingin makan, satu hal yang selalu ia inginkan hanya ingin melihat Rion. Hampir beberapa hari ini ia jarang tidur nyenyak, ia akan selalu terbangun ditengah malam. Ia merindukan pelukan hangat Rion dan bau tubuhnya yang selalu membuat Ella tenang.

Melihat kesedihan dimata Ella membuat Aaron terenyuh. Ia berlutut didepan Ella dan menggenggam tangan Ella erat.

"Aster, kakak yakin kamu bisa sembuh, kamu harus yakin ya. Sekarang kak Aaron suapin lagi ya.."

Akhirnya Ella bisa luluh juga dan mau makan saat Aaron menyuapinya. Aaron memang selalu membuat Ella bisa tenang dan meyakini jika ia bisa sembuh.

Hampir ketahuan dong🙈🙈

Nikah Paksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang