Menggoreskan Luka

2.1K 60 0
                                    

"Sini kakak bantuin.."
                   

Rion pun mendekatkan tubuhnya pada Ella, dan jika Ella tidak salah menebak jika diposisi dari samping, Aurel pasti akan menembak mereka tengah melakukan hal yang tidak pernah terpikir diotaknya yang cantik itu. Dan tindakan Rion membuat Aurel menghampiri mereka dengan hati yang terbakar api cemburu.

"Nah..sudah" ucap Rion saat seatbelt itu terbuka

"Makasih kak.."

Tok!! Tok!! Tok!!

Aurel mengetuk kaca pintu mobil disebelah Ella. Ella sangat yakin dengan apa yang akan ia dapatkan saat dirinya berhadapan langsung dengan Aurel. Tapi ia akan senang hati melawan Aurel atau lebih tepatnya bersikap lemah apalagi ada Rion saat ini, dan hal itu akan membuat Rion tambah simpati dengannya.

Plaaakkk!!

Ella yang baru saja menutup pintu mobil Rion pun sudah mendapat sebuah hadiah tamparan. Ella memegang pipinya dan air mata meluncur bebas dari kedua matanya. Aurel yakin jika air mata yang keluar dari mata Ella adalah air mata buaya. Rion yang terkejut melihat Aurel menampar Ella hanya bisa terdiam ditempatnya, namun saat melihat Aurel yang hendak menampar Ella kembali, ia menghentikannya.

"Cukup Rel..apa yang kamu lakukan.."

Aurel menatap Rion yang mencoba menahan tangan Aurel. Aurel menghentakan tangannya dan melepaskan genggaman tangannya dari Rion.

"Jadi kamu lebih membela anak sialan ini ketimbang aku calon istri kamu.."

Aurel tersenyum mengejek dan ia mengalihkan pandangan kepada Ella yang masih diam dengan air mata yang masih mengalir

"Buang air mata buaya itu. Gue ngak akan tertipu dengan air mata lo. Ternyata lo niat banget ya buat jauhin gue sama Rion.." ucap Aurel

"Maafin Ella kak. Tadi Ella nggak sengaja ketemu kak Rion dija-"

"Alahh..bulshit. Loe memang udah ngerencanain ini kan. Ngaku aja lo.." tuntut Aurel

"Nggak kak Ell-"

"Dasar anak sialan.."

Aurel mencambak rambut Ella dengan kuat dan membuat Ella meringis kesakitan.

"Sudah Aurel..sudah.." ucap Rion memisahkan Aurel dan Ella

"Sudah cukup. Ella kamu masuk ke rumah. Aurel kita bicarakan ini dimobil.."

Ella pun akhirnya masuk ke dalam rumah dengan senyum penuh kemenangan saat ia melintasi Aurel yang makin terbakar emosi.

Sementara Rion dan Aurel masuk ke dalam mobil dan meninggalkan kediaman Adlan. Rion melajukan mobilnya dengan kencang dan berhenti mendadak ditempat yang lumayan sepi. Dilihatnya Aurel masih mengatur emosinya yang masih meledak.

"Seharusnya kamu jangan kasar, sayang. Tadi aku nggak sengaja ketemu Ella didepan halte sebrang kantorku. Jadi aku ajak dia sekalian.."

Aurel masih diam saja ia masih menahan amarahnya yang sudah meletup sejak tadi.

"Jangan keterlaluan sama Ell-"

"Terus aja belain dia.." ujar Aurel ketus

"Aku bukan bela-"

"Terus apa. Apa yang aku lihat tadi hah..apa yang sudah kalian lakukan tadi didalam mobil!!" bentaknya

"Tadi seatbelt Ella kesangkut jadi apa aku salah bantuin dia hemm.." kata Rion masih dengan sabar menghadapi emosi Aurel

"Salah. Semuanya salah Rion.. kau berdekatan dengan dia dan ketemu dengan dia adalah kesalahan terbesar. Kamu tahukan dia itu siapa?? Apa aku harus mengingatkan mu lagi??"

"Aku tahu kamu nggak suka dengan dia. Aku tahu kamu dengan mama membencinya tapi apa alasan aku membencinya. Dia baik Rel.." ucap Rion

"Ohh..jadi kamu berhak tidak benci dengannya?? Memang kamu bukan siapa-siapa tapi sebentar lagi kamu juga bakalan jadi bagian dikeluargaku Rion. Jadi aku minta sama kamu jangan pernah kamu berbaik hati dengan ular itu. Aku yakin dia pasti merencanakan sesuatu untuk kita Rion.."

"Baiklah jika kamu ingin aku tidak mendekatinya. Dan aku mohon kamu jangan berpikiran macam-macam dulu. Aku yakin Ella tidak akan berbuat yang tidak baik kepada kita. Kamu harus yakin.."

Rion pun memeluk Aurel dengan erat dan meyakinkannya. Setelah emosi Aurel meredam Rion mengajak Aurel kembali kerumah. Karena tujuan Rion datang ke rumah Aurel adalah untuk mengajaknya makan malam karena hampir seminggu ini mereka tidak pernah keluar berdua.

Mobil Rion pun sudah memasuki halaman rumah Aurel, dari kamar Ella sudah bisa menebak jika mereka berdua sudah baikan. Ella pun segera memikirkan rencananya yang lebih jitu untuk menarik simpati Rion dan akan membuat Rion bertekuk lutut dengannya. Ia mulai berpikir dengan otak cantiknya.

☘️☘️☘️

"Apa La?? Kamu jangan melakukan hal itu La. Ini terlalu jauh aku mohon pasti Dzaki juga tidak akan setuju dengan rencana gila mu. Hentikan sebelum terlambat Ella.." ucap Ririn dari sebrang

"Aku sudah memikirkan masak-masak Rin. Dan aku mohon jangan menggoyahkan hatiku. Aku ingin balas dendam aku berjalan dengan lancar. Aku hanya ingin membalaskan perasaan sakit hati aku selama ini. Soal resiko sudah aku pikirkan, jadi kamu tenang saja. Aku tidak akan pernah menggunakan perasaanku. Aku akan baik-baik saja Rin.." ujar Ella meyakinkan sahabatnya

Mungkin rencana yang Ella pikirkan saat ini adalah rencana yang sangat tidak masuk akal dan otomatis akan membuat kehidupan Ella akan lebih sulit dari saat ini. Bukan hanya Aurel yang sakit hati dipermainan ini tapi juga Rion yang akan menanggung kepedihan ini.

"Jika ini kemauanmu aku dan Dzaki pasti akan setuju, La. Tapi kami mohon sudahi kalau kamu sudah tidak sanggup. Kami pasti akan selalu bersamamu.."

"Makasih Rin, kalian berdua memang sahabat terbaikku. Aku sangat menyayangi kalian berdua.."

Ella mematikan sambungan telponnya dengan Ririn. Ia mulai berpikir apakah ia harus maju atau lebih baik mundur. Tapi jika ia mundur maka ia akan tertindas oleh mama dan kakak tirinya. Mereka berdua tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya penderitaan seseorang jika Ella menggagalkan rencananya.

Maafkan aku, Rion. Mungkin setelah ini aku akan menggoreskan luka dihatimu dan akan menjungkirbalikan kehidupanmu. Bukan artian indah melainkan kehidupan yang penuh dengan kebencian dan kesedihan yang akan kamu jalani. Maafkan aku.

Maafkan aku ibu ayah anakmu ini sudah gelap mata oleh kebencian, Ella mohon maafkan anakmu ini.

Nikah Paksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang