Pernyataan Cinta Rion

2.1K 53 0
                                    

Rion masih berjalan menuju ke sebuah ruangan yang ia yakini adalah ruang kerja Ella. Dan saat Rion memutar handel pintu, Rion melihat seseorang yang membuat tidurnya tidak nyenyak karena memikirkannya.

Ella yang melihat kedatangan Rion pun hanya diam terpaku kerena syok, melihat seseorang yang sangat ia rindukan datang menemuinya.

"Lo pergi sekarang apa gue suruh satpam buat nyeret lo.." Ririn sudah berdiri didepan Rion

"Terserah. Yang jelas aku kesini karena ada sesuatu hal yang penting. Jadi lebih baik kamu kerja lagi. Pasti banyak pekerjaan yang nunggu diluar" usir Rion

"Lo kel-"

"Rin.." ucap Ella memotong perkataan Ririn

Dengan kesal Ririn akhirnya keluar dari ruangan Ella. Ia akan menjaga didepan pintu ruangan itu jika ia melihat atau mendengar ia memarahi Ella, dia tidak akan segan-segan memukul Rion.

Rion mendekati Ella yang masih duduk dikursinya. Pandangan mereka bertemu tidak ada kemarahan atau kebencian disorot mereka berdua. Hanya ada sorot kerinduan yang sangat jelas terlihat dimanik mata mereka. Ella ingin berlari dan memeluk tubuh yang ia rindukan ini. Hanya saja itu tidak akan mungkin Ella lakukan.

"Ada apa kak??" Tanya Ella membuat Rion kembali ke alam sadarnya

"Apa kabar Ella?"

"Seperti yang kakak lihat. Ada perlu apa kakak datang kemari??"

Rion bingung harus menjawab apa. Tidak mungkinkan kalau dia berkata tetaplah disisinya dan kembali hidup bersamanya. Meskipun ia sangat ingin mengatakannya, tapi kembali egonya mengatur kerja otak dan perasaannya.

"Aku tahu mungkin kakak kesini mau memberikan surat gugatan ceraikan. Baiklah mana biar Ella tanda tangani" ucap Ella santai

Rion terkejut dengan pernyataan Ella yang mengiranya membawakan surat cerai mereka. Apa Ella tidak ingin mempertahankannya lagi. Apa Ella sudah tidak membutuhkannya lagi. Bukan ini yang Rion mau, ia ingin mengawali hubungan mereka dari awal lagi. Mencoba hidup bersama seperti dulu.

"Mana suratnya kak?" tanya Ella

Ella bingung kenapa Rion tidak memberikannya surat cerai mereka. Kenapa ia malah bengong saat dirinya meminta surat cerai mereka.

"Aku kesini bukan untuk itu La.." akhirnya Rion mampu mengendalikan dirinya

"Lalu.."

Rion mendekati Ella dan memegang tanggan Ella yang berada diatas meja. Ia akan mengatakan yang sejujurnya kepada Ella. Ia tidak akan mundur lagi.

"Aku mohon La pertahanin aku.."

Ella membulatkan matanya mendengar permintaan Rion yang memintanya untuk mempertahankannya. Ini tidak mungkin, mungkin Rion hanya ingin membalaskan dendamnya kepada Ella, karena sudah membuatnya menderita selama ini. Ella melepaskan tangannya dari genggaman Rion. Ia beringsut menjauhkan dirinya dari Rion.

"Apa maksud kakak. Aku sudah melepaskan kakak seperti yang kakak mau selama ini.."

Sebening air mata turun membasahi pipi Ella saat mendengar permintaan Rion yang tidak masuk akal itu. Andai saja itu benar mungkin saat ini Ella akan berlar imemeluk Rion. Tapi egonya mengatakan jika Rion hanya melakukan ini sebagai balas dendamnya. Ella tidak akan jatuh kedalam jurang itu kedua kalinya.

"Aku pikir dengan kau membebaskan aku, aku bisa bebas seperti dulu. Tapi aku salah, aku sudah terbiasa dengan dirimu dan aku mencintaimu La.."

Degg!!

Ungkapan Rion membuat kerja jantung Ella seakan berhenti berdetak. Ia mungkin akan gila jika ia mempercayai omongan Rion. Cinta?? Apa semudah itu cinta tumbuh dihati Rion setelah apa yang selama ini ia lakukan pada Ella.

"Semudah itu kakak mengatakan cinta. Apa dengan perkataan yang kasar dan cacian yang selalu kakak ucapkan kepadaku itu sebuah bukti cinta. Kakak tidak tahu apa itu cinta kak. Bagimu cintamu hanya untuk Aurel. Dan kau tidak akan pernah bisa mencintai wanita ular sepertiku" Ella tersenyum miris saat dengan gamblangnya Rion mengumbar kata cinta

"Ella percaya sama aku. Aku benar-benar cin-"

"Stopppp.." bentak Ella

Ella sudah tidak bisa menahan marahnya saat melihat Rion semakin gencar mengumbar kata cintanya  membuat kepalanya seakan pecah. Nyeri kepala yang sejak tadi pagi melandanya kini semakin berdentum-dentum ketika mendengar Rion mengatakan ia mencintainya.

"aku peringatkan jangan pernah bilang cinta. Kakak nggak tahu bagaimana sakitnya mencintai orang dalam diam. Mencintai orang yang tidak akan pernah memandangmu. Menatapmu saja ia jijik apalagi harus membuka hati untuk orang semenjijikan itu. Aku sadar kak, cinta itu tidak pernah ada untukku. Karena aku dilahirkan didunia tanpa cinta"

"Tapi cinta aku tulus La. Coba kau lihat aku La, lihat mataku"

Kini Rion sudah mengenggam bahu Ella dengan lembut dan membuat Ella menatap kedua matanya. Ia yakin jika Ella bisa melihat cinta dimata Rion. Ella meronta dan mencoba melepaskan cengkraman tangan Rion dibahunya. Ia tidak mau melihat mata Rion, ia takut jika ia menemukan kebohongan disana. Jujur ia berharap apa yang dikatakan Rion benar apa adanya, tapi ketakutan Ella lah yang membuatnya sulit dipercayai.

"Ella lihat mataku.."

"Nggak akan.."

Ella masih meronta dalam cengkraman Rion. Dan saat ia masih mencoba melepaskan cengkraman Rion nyeri kepalanya kembali menyerang dan membuatnya meringis kesakitan.

"Ahh..kepalaku.." erang Ella memegangi kepalanya

"Kamu kenapa La??"

Rion panik melihat Ella yang kesakitan dibagian kepalanya dan membuat tubuh Ella merosot ke lantai tidak sadarkan diri.

"Ella..Ella bangun La.." ucap Rion mencoba membangunkan Ella yang pingsan dipelukannya

Brakkk..!!

"Aster.." teriak Aaron menghampiri Ella

"Ngapain lo disini hah!!" bentak Aaron dan merebut Ella kepelukannya

"Lebih baik lo pulang.." Ririn mencoba menghalangi Rion yang hendak mengejar Aaron yang telah membawa Ella keluar ruangan

Rion hanya bisa terdiam saat melihat mobil Aaron sudah keluar dari halaman cafe. Ririn juga sepertinya sedang menelpon seseorang dan mengatakan untuk segera menyusul ke rumah sakit dari yang Rion dengar. Kenapa semua orang sepanik ini, apa terlalu parah melihat orang pingsan. Rion pun mendekati Ririn yang sudah mengambil tas kerjanya.

"Rin tunggu.." teriak Rion meghentikan langkahnya

Ririn menghentikan langkahnya saat ia ingin menyusul Aaron ke rumah sakit.

"Ada apa ini Rin, kenapa semua orang terlihat panik saat Ella pingsan" tanya Rion penasaran

"Lebih baik lo pulang. Jangan ganggu lagi kehidupan Ella, jika lo masih cari masalah dengan dia. Gue orang pertama yang bakalan bunuh lo" Ririn pun segera mengendarai motornya


Nikah Paksa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang