Vote before read !
*******
Zoe tersadar dengan kedua matanya yang terasa berat untuk dibuka. Tangannya menyentuh sesuatu yang membuat dahinya mengernyit. Sebelum dalam hitungan detik, ia tersadar. Memilih duduk dengan kepala yang berdenyut dan mata yang menelisik kesekeliling ruangan abu itu.
Pandangannya jatuh pada jemarinya yang mengelus selimut. Terasa halus dan lembut. Zoe tidak perlu berpikir dua kali untuk menyebut jika dirinya sedang berada di kamar yang asing. Bau maskulin yang tercium disekelilingnya membuat pikiran Zoe jadi bertanya tanya di pagi yang cerah ini.
Saat pertanyaan besar membuat dirinya bingung, sebuah ketukan halus menyambut. Tiba tiba saja seorang wanita manis berseragam maid masuk. Menunduk dengan mendorong sebuah trolly berisi berbagai makanan.
"Selamat pagi nyonya, lama tidak berjumpa," Zoe mengernyit bingung karena sapaan itu. "Ini sarapanmu, seperti biasa nasi goreng, susu dan sebuah apel potong. Selamat menikmati."
Belum sempat Zoe bertanya, maid itu sudah berlenggang pergi.
Dan tadi apa yang dia bilang?
Lama tidak berjumpa?
Bukannya ingin besar kepala, tetapi Zoe rasa ia sama sekali tidak mengenali siapa perempuan itu. Zoe mencoba mengingat ingat apa yang telah terjadi. Detik dimana ia mengingat, Zoe justru menggeleng dan menepuk pipinya beberapa kali.
"Aaron, iya tidak salah lagi. Pria itu yang kemarin sore menolongku. Dan aku..." Zoe kembali menyapukan pandangan. "Ada di rumahnya?"
"Lebih tepatnya salah satu apartementku."
Suara itu menggema, mengejutkan Zoe pada sesosok pria tampan yang sedang menyender di ambang pintu. Aaron ada disana, menatapnya dengan kedua tangan tenggelam di saku celana.
Astaga, tampan sekali!
"Kenapa tidak di makan sarapannya?"
Zoe mengerjap. "Kenapa aku bisa disini?"
"Kau pingsan," Pria itu berjalan mendekat. Berdiri menjulang disebelah ranjang. Tatapannya tidak putus sama sekali. "Dan aku tidak punya pilihan lain untuk tidak membawamu kesini."
"Dimana barang barangku?"
"Diruang tamu," Aaron menggidikkan dagunya. "Makanlah, setelah itu kau bisa pulang."
Ada banyak pertanyaan didunia ini yang semestinya bisa ditelan untuk dirinya sendiri "Aaron," namun Zoe memilih untuk berbicara sekarang. Perempuan itu meremas jemarinya yang bertaut. "Ak-aku perlu berbicara denganmu."
Aaron menatapnya dalam sekian detik. Pria itu menghela nafas, seperti siap mendengarkan apa yang sudah menjadi pertanyaan didalam kepala cantik perempuan itu.
"Habiskan sarapanmu dulu, aku akan menjawab pertanyaanmu selagi mengantarmu pulang. Kau bisa mandi dan gunakan toilet, aku sudah siapkan baju yang mungkin pas untukmu di kabinet atas," dirinya sempat terdiam sebelum melanjutkan kata katanya "Aku siap menjawab semuanya."
*****
Setelah memastikan Zoe duduk tenang disamping kemudi. Aaron memutar tubuhnya dan ikut masuk kedalam mobil mewah miliknya. Diliriknya perempuan itu yang nampak tercengang memerhatikan isi mobil. Zoe terburu buru menormalkan wajahnya dan berdeham canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Us Again [M]
RomanceKisah seorang mahasiswi yang magang di sebuah rumah sakit ternama. Hidupnya penuh dengan teka teki yang terkadang membuatnya sulit menemukan tujuannya. Sampai suatu saat hidupnya berubah total ketika sebuah fakta membanting ingatannya kedalam memori...