BAB 35

88 4 0
                                    

Mohon kebijakannya dalam membaca. Area terlarang untuk yang berusia dibawah umur !

*****

"Bercanda"

Zoe terkekeh, ia melepas tangannya dari sana dan menikmati keterkejutan yang mampir di raut wajah suaminya. Tanpa disadari, mata hazel nan tajam itu mengawasi gerak geriknya. Seolah menunggu pertanggungjawaban atas aksi jahilnya yang tiba-tiba.

"Aaron?" Panggil Zoe, memastikan jika pria itu tidak marah. "Maaf aku hanya bercanda, kau terus menerus memberikan kejutan untukku jadi aku-hmmpp"

Satu tangan besar Aaron meraih lehernya. Mengarahkan bibir perempuan itu menempel pada bibirnya. Belum sempat memproses apa yang terjadi, Aaron melesakkan lidahnya kedalam mulut Zoe, membelit segala rasa yang tercicip disana.

"Kau juga ingin memberikan kejutan untukku, begitu?" gumam Aaron dengan suara serak. Kembali memangut bibirnya. Menyesap atas bawah. Hingga menimbulkan suara kecap basah yang nyaring. "Nakal."

Jantung Zoe berdebar tak karuan, ia meremas selimut di pangkuannya untuk menahan liat geli di perut. Aaron benar benar mengeksplorasi setiap sudut mulut Zoe, pria itu bahkan sampai memiringkan kepalanya agar lidahnya semakin beradu, melesak manis yang tertinggal di indra perasa milik perempuan itu.

Sial, Aaron memangsanya tanpa ampun.

Zoe hampir kehilangan ritme pernapasannya, perempuan itu menepuk nepuk dada bidang Aaron memohon untuk dilepas. Tetapi Aaron tidak mengindahkan, pria itu menggigit gemas bibir bawah Zoe. Menghasilkan desahan panjang saat sebelah tangan Aaron yang lain mencengkram rambut belakangnya untuk mendongak. Pelan tapi pasti, Aaron menurunkan jilatannya sepanjang leher mulus Zoe. Memberikan kecupan lembut yang nyaris membuat Zoe basah dibawah sana.

"Aaron eungh..."

Bibir seksi Aaron mengulum kulitnya, menciptakan mark keunguan yang terpampang nyata di dekat tulang selangka Zoe sebelum menjauhkan wajah. Mengelap sisa saliva dibibir perempuan itu dengan ibu jari lalu menutup wajah Zoe yang masih terengah engah dengan selimut.

Apa apaan ini...

"Ap-apa yang kau lakukan?!" Zoe menurunkan selimut dan mendapati Aaron dengan wajah tenangnya memainkan ponsel. Bibir pria itu terlihat bengkak usai permainan singkat mereka. Dan hal itu menambah kesan seksi mengetahui dirinya lah pelaku yang sudah memancing pria itu.

"Aku kan hanya-duh"

Jentikan pelan mampir di dahinya, membuat Zoe sontak mengaduh.

"Aku barusan juga bercanda." ujar Aaron datar. Masih terfokus pada ponsel. Meninggalkan sosok Zoe yang menatapnya tak percaya.

Ciuman membara tadi hanya bercanda katanya?

Tak mau kalah, Zoe lantas menarik dasi yang dikenakan Aaron. Sekilas muncul sebuah senyum miring yang dilemparkan pria itu sebelum keduanya kembali bergulat dalam ciuman panas. Menarik napas sejenak untuk melepas tawa kecil karena menyadari kebodohan yang terjadi. Seolah dapat lampu hijau, lengan Aaron segera menuntun Zoe duduk di pangkuannya. Menjadikannya lebih tinggi agar bisa menikmati celah dari segala sisi.

Zoe sangat amat menyadari sesuatu yang keras mengganjal dibawah bokongnya. Tubuhnya seketika panas dingin. Instingnya beradu liar, tidak memusingkan seseorang mungkin akan masuk memergoki keduanya. Zoe hanya mengikuti apa yang tubuhnya inginkan. Ia sangat mendambakan Aaron sekarang. Sangat ingin Aaron berada didalamnya.

Sangat ingin Aaron menusuknya hingga malam kembali tiba.

Tanpa ampun.

Sedari malam ia ada diposisi ini, tubuh bagian bawahnya selalu bergesekan tiap kali Aaron menggerakkan kemudi mobil. Walaupun dalam keadaan tidak sadar, tetapi Zoe jelas merasakannya. Gatal, sesuatu itu seperti memancingnya untuk bertindak segegabah ini begitu bangun tidur tadi.

Us Again [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang