Dua Puluh Enam

304 34 17
                                    

Lily menggeleng. Dia taruh cup coffee-nya, lalu berdiri di depan Taehyung. Menghalangi Pria itu pergi.

"Kamu mau ke mana? kita belom selesai."

"Minggir."

"Taehyung!" Agaknya Lily sedikit jengkel dengan sifat batu Taehyung.

"Lo--"

"Gue capek." Lily menyelat. "Gue beneran capek sama sifat lo."

Kedua mata mereka saling bersinggungan. Dengan sorot mata yang penuh amarah, mereka sama-sama kesal dengan situasi ini.

Gue mau kita putus.

Ayo, katakan!

Kita nggak cocok.

Lily masih memandang mata Taehyung. Batinnya ingin berkata seperti itu, tapi mulutnya benar-benar tertutup rapat.

Taehyung terkekeh sinis. "Capek?"

Sambil menahan napas, Lily gigit bibir bawah bagian dalam, mental yang sudah dipersiapkan tiba-tiba menjadi ciut setelah mendapat tatapan dingin dari Taehyung.

"Gue kira lo beda dari yang lain."

Semakin berdentum keras jantung Lily. Logikanya berkata ... Ini sudah benar, tapi kenapa hati berkata salah?

"Taehyung--"

"Ternyata lo sama aja. Lo gak bisa nerima gue apa adanya, kan?"

Sekali lagi Lily basahi bibir yang terasa kering, begitu juga tenggorokannya. Lily menarik napas sangat panjang.

"Iya, gue udah capek. Lo itu terlalu posesif ke gue."

Taehyung diam menunggu kelanjutan Lily bicara.

"Lo selalu ngelarang gue temenan sama cowok, bahkan cewek juga lo larang. Dikit-dikit suka main tangan ke cowok yang cuma pernah gue ajak omong. Sifat posesif lo itu berlebihan."

Lily telan pahitnya pilihannya sendiri.

"Jadi ..."

Gue mau putus.

"Gue ..."

Ah, kenapa susah sekali mengatakannya?

Taehyung masih menunggu kelanjutan ucapan Lily.

"Sekarang, gue mau kalau kita--"

"Break."

Tersentak. Taehyung memangkas ucapan Lily yang susah payah dia keluarkan.

"Kalau lo capek, gue cuma bisa terima lo minta break."

"Taehyung --"

"Break, atau gue bunuh Seokjin."

Ini tidak adil. Lily merasa tidak bisa terima. Dia benar-benar ingin bebas dari Taehyung.

"Aku mau kita--"

"Lo gak denger ancaman gue?"

"Kenapa, sih, lo itu kok sukanya ngancem orang?!"

"Itu cara gue maksa lo!"

"Tapi gue nggak suka!"

"Gue gak peduli." Taehyung cengkram pergelangan tangan Lily. "Ayo, gue anter lo pulang."

Lily menepisnya. "Gak. Gue nggak mau lo anter pulang."

"Lo itu keras kepala, ya?!" Taehyung tarik kembali satu lengan Lily.

"Lepas!" Lily berontak.

"Nggak usah bertingkah bodoh. Lo pikir, gue bakal biarin lo pulang sendiri surup gini?"

My Boyfriend ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang