Dua Puluh Lima

317 40 6
                                    

Hari ini, Lily pergi ke sekolah naik gojek. Dia sudah kapok nebeng bareng Kakaknya. Sudah, cukup sampai kemarin dia telat.

Baru sampai di kelas, Lily langsung mendapat pertanyaan bertubi dari Eunha. Tentu saja, Lily sudah menduga hal ini akan terjadi.

Tapi ... Lily baru tahu jika Jennie memposting foto kemarin di instagram. Itu pun Eunha yang kasih tahu. Dan sialnya lagi, gosip itu menyebar secepat virus. Bahkan ada beberapa guru yang sampai tahu.

Sial.

Lily dan Jennie ditegur oleh guru BK. Kedua gadis itu meminta maaf dan berjanji tak akan mengulanginya lagi. Dan karena Lily termasuk murid yang cerdas di kelas, guru BK bisa memaafkan untuk sekali. Sepakat tak memanggil wali murid, tapi mereka–Lily dan Jennie–akan tetap menerima hukuman selama sebulan ke depan.

"Sorry, yah, Li ... gara-gara gue, nih." Jennie merasa bersalah.

Dan Lily dengan baik hatinya memaafkan. "Gapapa, kok, Jen. Lagian ... gue juga udah jarang banget olahraga."

"Sorry ..."

"Anggep aja olahraga."

Tapi tetap saja, Jennie merasa tidak enak hati pada Lily.

"Lo bisa pulang, ini biar gue aja yang bersihin uks selama sebulan."

Benar. Hukuman mereka adalah membersihkan ruang uks setelah bel pulang sekolah berbunyi.

"Nggak boleh gitu, dong! yang dapet hukuman, kan, kita berdua, tentu aja hukumannya bakal ditanggung gue sama lo," balas Lily.

"Ah, lu itu jadi orang jangan terlalu baik, bisa-bisa lo dijahatin, gimana?"

"Ya bales, dong! lagian, gue juga gak mau sampai kena hukuman lagi karena ninggalin hukuman yang ini."

Hening. Tiga detik kemudian mereka serempak tertawa.

"Gue kira lu itu cewek baik yang polos, tapi gue salah."

"Kan gue udah pernah bilang, 'tak kenal, maka tak sayang'."

"Iya, deh, lu emang tipe yang gak mau ditindas."

"Nggak ada, ya, orang yang hidupnya mau ditindas. Kalau ditindas, yaudah, tinggal tindas balik." Lily mengambil dua sapu, kemudian memberikan satu pada Jennie. "Nih, ayo, cepet kerja biar bisa cepet pulang."

Jennie mengangguk. Mereka berdua bekerja sama membersihkan ruangan uks.

🌺🌺

"Lo pulang sama siapa, Li?" tanya Jennie yang duduk di sisi bangsal uks sembari menunggu Lily selesai menali sepatu.

"Kayaknya gue bakal pesen gojek. Lo sendiri gimana?"

Sambil mengayunkan dua kakinya, Jennie tersenyum lebar.

"Yang pasti, gue pulang sama Seokjin."

Selesai. Lily berdiri, dan Jennie turun dari bangsal uks.

"Emangnya Seokjin belom pulang?"

Jennie hampiri Lily. "Belom, dong! dia kan pacar gue, jadi harus nungguin gue juga!"

Lily hanya tersenyum sembari manggut-manggut.

"Yaudah yuk, kita pulang."

Mereka berdua keluar dari ruang uks, tak lupa mengunci pintu uks, lalu menaruh kunci itu di meja wali kelas di ruang guru.

Sambil mengobrol, berjalan beriringan di koridor, Lily dan Jennie menuju ke arah gerbang sekolah.

"Hubungan lo sama Taehyung gimana?" Jennie kepo.

My Boyfriend ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang