Banyak hal yang terjadi saat study tour. Lily dan rombongannya sudah pulang sekitar 2 hari lalu.
Sedikit cerita, saat kejadian di pom bensin, Lily berhasil kembali pada rombongannya ke hotel. Pak Minho, guru yang memimpin penjemputan Lily, beliau membawa dua orang siswa saat penjemputan.
Malam itu sudah sangat larut, sekitar jam 10 Lily dijemput. Belum lagi tambahan waktu perjalanan 1 jam menuju hotel, itu sangat melelahkan.
Merepotkan.
Sudah jelas Lily dimarahi oleh Pak Minho atas kecerobohannya. Baru juga dua hari menginjak tanah Bali, dan Lily sudah membuat masalah. Tapi, salah satu siswa yang dibawa Pak Minho merasa tidak terima dan membentak balik Sang guru.
Tidak ada akhlak.
Yah. Tidak diragukan lagi Pria itu adalah Taehyung. Dia siswa yang memaksa ikut. Sedangkan satu lagi adalah ketua kelas 11 ipa 3, Jaehyun. Dia ikut karena penanggungjawab kelas. Namanya juga ketua kelas.
Sampai hotel, Eunha yang menangis langsung memeluk Lily. Dia human yang sangat menyanyangi sahabatnya, paling sayang ke Lily.
Kegemparan Lily tertinggal rombongan langsung menyebar ke semua murid Angkasa kelas dua, salah satunya sampai juga pada Seulgi. Gadis itu justru berharap Lily tidak perlu kembali. Ah, kejamnya ...
Pagi ini ada rapotan. Murid kelas 11--lebih tepatnya calon kelas 12--hanya diberi waktu sehari full untuk istirahat, kemudian esoknya mereka rapotan.
Bagi Lily ini biasa saja, mungkin dia akan mendapat rangking 2 lagi. Nilainya selalu berjarak sedikit dengan nilai Jaehyun. Pria itu terlalu sulit dikalahkan.
"Kalau Mama sama Papa nggak pulang, terus siapa yang bakal ambil raport gue?"
Padahal sudah bersiap dari subuh, tapi dua orang tua Lily tidak kunjung pulang. Menunggu, sampai ada sebuah pesan jika mereka tidak bisa pulang.
"Pekerjaan terus yang dipentingin! jadi anaknya udah gak penting, ya?"
Kesal.
Sembari bersedekap tangan, Lily masih duduk di sofa ruang tamu. Rasanya ingin menangis, Lily kecewa pada orang tuanya yang gila kerja.
"Nggak usah marah. Gue yang bakal ambil raport lu."
Xiumin yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan kaos oblong putih, celana traning pendek dan handuk di bahu menghampiri adiknya yang merajuk.
Pria itu ngeluyur ke arah kamarnya, Lily mengikuti. Menaiki anak tangga satu-persatu, di belakang Xiumin.
"Tapi rasanya bakal beda, Kak."
"Apanya yang beda, sih?"
"Nanti orang pertama yang lihat nilai gue bukan Mama sama Papa, tapi elo."
"Bawel bener. Emang kenapa kalau gue? lagian kan bagus," komentar Xiumin sembari mengeringkan rambut dengan handuk.
Lily menggeleng. "Beda! gue punya nilai bagus, kan, pengen ditunjukin ke ortu, bukan elu sebagai orang pertama."
Sampai di depan pintu kamar, Xiumin berhenti. Dia menatap adiknya.
"Bagus dong kalau orang pertama itu gue? barangkali nilai lo jelek, gue nggak bakal aduin ke Mama, kok."
Lily berdecak. "Ish, tapi--"
Blam!
Tanpa menunggu ucapan Lily, si Kakak semprul itu langsung masuk dan menutup pintu kamarnya.
🌺🌺🌺
Prediksi Lily salah. Yang awalnya mengira akan mendapat rangking 2 di kelas, setelah melihat hasil nilai ... Lily terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend ✔
Fanfiction"Pacar gue ini posesif banget orangnya. Setiap kali gue jalan sama cowok lain, bahkan cuma ngobrol bentar, eh, gue malah dituduh selingkuh." Terkadang, rasa sayang yang terlalu berlebihan bisa membuat pasangannya merasa terkengkang, begitu pula deng...