Sepuluh

457 51 26
                                    

Lily sudah menjelaskan alasan nama Jaehyun ada di daftar panggilan karena mereka perlu membahas soal pekerjaan kelompok.

Masih ingat kerja kelompok di rumah Jaehyun? Ya, di telepon Lily melanjutkan kerja kelompoknya dengan Jaehyun. Namun siapa sangka jika dia lupa untuk menghapus daftar panggilan milik Jaehyun.

Hal kecil yang menimbulkan masalah bagi hubungan Lily dan Taehyung. Kemarin Pria itu marah. Terus bersikap dingin. Namun tetap melaksanakan tugas sebagai pacar - antar jemput Lily kemana pun. Diajak ngomong malah diam terus, entah apa maunya.

Sampai tadi pagi pun, berangkat bahkan pulang sekolah Taehyung masih mendiami Lily. Namun, sifat posesif Taehyung masih sama. Yap, itu sebabnya Lily sedikit menjaga jarak dengan Jaehyun tadi.

Sudah Lily pastikan jika bekas luka di wajah Taehyung kemarin bukan hasil dari berkelahi dengan Jaehyun, karena tadi pagi Jaehyun terlihat baik-baik saja.

Jika bukan dengan Jaehyun, terus Taehyung berkelahi sama siapa, dong?

"Li."

Terkesiap. Seolah bias suara Eunha membuyarkan lamunan Lily.

"Hm? kenapa?" tanya Lily.

"Kok kenapa? harusnya gue yang tanya gitu, loh."

"Maksudnya?"

"Lo dari tadi bengong sendiri. Liat tuh, minuman lo es-nya sampe cair gara-gara lo aduk terus!"

Pandangan Lily beralih pada minumannya.

"Oh iya, bener." Lalu dia meminumnya.

Eunha mengerling, sedangkan Yerin masih menyimak. Ah iya, mereka bertiga sedang menikmati waktu bersama di sebuah cafe tempat orang tua Eunha.

Entah kenapa, tapi Yerin seolah menjadi cepat akrab pada Lily dan Eunha.

"Lo mikir apa? berantem lagi sama Taehyung?" tebakan Eunha tepat sasaran.

"Kok lo tau?"

"Udah jelas dari wajah lo," Eunha mencemooh.

"Lily punya pacar?" sahut Yerin bertanya.

Kemudian dijawab oleh Eunha.

"Iya, dia ini punya pacar galaknya kayak preman."

"Eunha, ih! Taehyung nggak gitu!"

"Nggak gitu gimana? dia kalo udah kesel pasti main gepuk orang, kan? yang kayak gitu masih dibilang bukan preman?"

Lily diam. Apa yang dikata Eunha memang benar, tapi ...

"Gue dapet kabar kalau besok Haechan udah mulai masuk sekolah lagi," kata Eunha.

"Serius?"

"Haechan itu siapa?"

Lily dan Eunha menoleh pada Yerin. Di sini Eunha yang selalu menjawab pertanyaan Yerin, sedangkan Lily mengulum bibirnya rapat.

"Haechan itu temen sekelas kita. Minggu lalu dia nggak masuk sekolah karena masuk rumah sakit, itu pun karena pacar Lily," jelas Eunha.

Yerin melirik sebentar ke arah Lily yang ada di depannya, kemudian beralih kembali pada Eunha.

"Kok bisa?" Yerin mengernyit bingung.

Dan Eunha mengangguk. "Iya, udah gue bilang kalo pacar Lily ini kayak preman, kalo marah suka gepuk orang. Syukur aja nggak sampe mati."

Tak lama tiba-tiba handphone Eunha berbunyi. Melihat nama di layar, Eunha merasa ogah mengangkatnya. Namun mengingat jika orang itu adalah sumber informasi, alhasil Eunha pamit sebentar.

My Boyfriend ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang