Sembilan Belas

320 41 4
                                    

Warning!!
Kali ini main drama bentar, yuk! 😁

🌺

Memberanikan diri jalan ke depan, Lily tarik lengan yang merundung Yerin.

"Cowok berengsek!"

Plak!

Reflek tangan Lily menampar lelaki yang hendak melecehkan Yerin.

"Rin, sini!"

Tanpa melewatkan kesempatan, Yerin berlindung di bekalang punggung Lily.

"Lo nggak pa-pa?" Lily pegang tangan Yerin. Tubuhnya bergetar takut.

Kenapa bisa begini, sih?

"Lo berani namper gue?!"

Pria itu berjalan mendekat. Tubuh Lily berusaha menjadi tameng untuk melindungi Yerin. Lily beranikan menatap mata Pria di depannya.

Mereka saling bertatapan sengit.

"'Lo--"

"Udah, bro! kita cabut aja."

Satu siswa lain menahan lengan temannya. Dia berusaha menghentikan Pria yang hendak menjambak Lily.

"Cabut? cewek bangsat ini udah berani namper gue!" Pria itu menepis tangan temannya. "Lo pikir gue bakal diem aja setelah ditampar?!"

"Diem dulu napa! lo nggak tau cewek ini? dia pacar Taehyung!"

Dua Pria itu berdebat sendiri.

"Cih! Taehyung songong itu?"

Temannya mengangguk.

"Terus kenapa?" Pria itu tak mengacuhkan temannya. Dia berusaha mendekati Lily kembali.

"Sekali lagi lo berusaha melecehkan Yerin, gue bisa aduin lo ke bk!" Lily mengancam.

Tapi ancaman itu tidak membuat Pria di depannya takut. Justru dengan berani Pria itu mencengkram pipi Lily.

"Gue nggak takut sama ancaman lo."

"Raff, udah, Raff! gimana kalo pacarnya dateng? lo sama gue bisa mampus, tau nggak?!"

"Berisik lo!"

Lily sempat melirik name tag Pria di depannya. Begitu juga dengan bet kelas Pria itu. Yang ternyata namanya Raffa dari kelas sebelas ips.

Lily tepis kasar tangan Raffa dari pipinya.

"Enyah, lo!" desis Lily.

Raffa pun tertawa mendengar ucapan itu dari mulut Lily.

"Lo tau siapa cewek yang lo bela itu?" Raffa menunjuk Yerin. Begitu dengan Lily yang melihat Yerin menangis.

"Ya. Dia temen gue."

"Jadi temen lo itu jalang?"

"Jaga ya ucapan lo!" Lily tidak terima.

"Jangan-jangan lo juga sama jalangnya?"

Ingin sekali Lily tampar lagi si Raffa ini. Oh, tidak. Satu tangan Lily sudah terkepal, rasanya dia siyap meninju mulut Raffa jika perlu.

Pria itu sedikit membungkuk. Mendekatkan bibirnya pada telinga kanan Lily.

Raffa berbisik, "Kalian sama-sama jalang nggak usah belagu!"

Bruk!

Raffa sedikit terjungkal, temannya melotot, Yerin memekik.

My Boyfriend ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang