Menikah selama 4 tahun dengan Hiro tanpa dikaruniai seorang anak, membuat Elina merasa tidak percaya diri. Terlebih lagi saat banyak orang yang mempertanyakan mengapa ia belum mendapatkan momongan juga. Belum lagi desakan dan hasutan ibu mertua membuat Elina merasa tertekan. Tidak hanya orang di sekelilingnya yang membuat Elina tertekan, tapi sang suami yang membagi perhatian dengan wanita yang disebut sahabat membuat Elina merasa tertekan dan frustrasi. Elina bingung akan pilihannya. bertahan sakit pergi pun sulit. Elina hanya akan mengikuti kemana alur ceritanya berakhir. apakah berakhir sad ending atau happy ending itu tergantung bagaimana orang menyikapi kekurangannya. tapi yang pasti, Elina bukanlah wanita mandul seperti kebanyakan orang bilang. Dia normal dan subur, sama seperti suaminya.