Mia, wanita berkulit sawo matang itu diam-diam mengagumi Elo, lelaki jangkung yang kebetulan berteman baik dengan sahabatnya, Tiara. Wanita itu, Mia, mengakui bahwa ia kurang pantas memimpikan Elo menjadikannya pendamping. Elo terlalu menawan untuk ukurannya yang notabene standar kecantikan di bawah rata-rata. Meski menyadari kekurangnya, Mia tetap mencari peluang untuk mendekati Elo. Baginya, segalanya adalah rencana Tuhan! Bisa jadi, ia dan Elo ditakdirkan bersama. Sayangnya, hal itu tidak terjadi! atau bahkan tak akan pernah terjadi! Karena, belum sempat memulai pendekatan nyata, Elo, lelaki itu lebih dahulu menyadari motifnya. Dan untuk menghentikan pergerakan Mia, Elo dengan tidak berperasaan mengatakan hal menyakitkan yang mana membuat Mia mundur secara teratur! Mia cukup tahu diri! Ia, tantu saja harus mundur! Elo ... namanya telah di garis bawahi dan ditetapkan sebagai lelaki yang tidak masuk dalam daftar kriteria lelaki masa depan sejak saat itu bahkan untuk seterusnya! Meski ketika mereka kembali dipertemukan dalam kondisi yang berbeda. Sekalipun di saat Elo justru menunjukan sikap yang jauh lebih berperasaan dari sebelumnya. Kejadian-kejadian masa lalu tetap membuat Mia memegang teguh pendiriannya. Mampukah Elo mematahkan keteguhan hati Mia dan memenangkan hati wanita itu sekali lagi?