21.

5.3K 369 48
                                    

Hari ini sudah hari Minggu, Alisya sedang bersantai sembari membaca novel barunya yang ia beli bersama Karina selesai ujian kemarin. Hari Jum'at kemarin memang hari terakhir ujian oleh karena itu setelah ujian Karina dan Alisya langsung menuju ke mall.

"Dek" Panggil Lana.

"Iya ma?."

"Mama sama papa pergi dulu, kamu sama kak Alif."

"Iya."

"Mama berangkat ya."

"Iya ma, hati-hati" ucap Alisya lalu kembali ke kamarnya karena Alif juga belum bangun.

Alisya membuka ponselnya, sebenarnya ada banyak pesan di WhatsApp Alisya tapi yang ia balas cepat hanya milik Karina dan Rey.

Alisya membuka pesan dari Rey sembari duduk bersandar diranjangnya.

Pak Rey

•Sya
•Alisya
•Belum bangun ya?

Iya pak?✓✓

Udah bangun tapi saya lagi baca novel✓✓


Tak lama kemudian Rey membalas pesan dari Alisya.

• Angkat telfon saya ya
• Saya mau bicara penting

Iya✓✓


Beberapa detik kemudian ada panggilan masuk dari Rey dan Alisya langsung menggeser tombol berwarna hijau.

"Hallo assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam warahmatullah."

"Sya, saya mau bicara penting."

"Bicara apa pak?"

"Kamu nggak lagi sibuk kan?"

"Nggak kok pak, lagian kan ujiannys juga udah selesai."

"Sepertinya saya pulang lebih lama karena tugas saya belum selesai dan sepertinya dengan berat hati pernikahan kita ditunda."

Ucapan Rey tersebut membuat Alisya terdiam.

"Oh yaudah pak Rey urusin aja tugas pak Rey, pernikahannya ditunda nggak apa-apa, bahkan dibatalkan juga nggak apa-apa kok pak, saya ikhlas."

Mata Alisya berkaca-kaca, sebelumnya memang Rey belum pernah menelfon ataupun video call tapi begitu mereka telfonan malah justru berita kurang baik yang Alisya dapat, jujur Alisya merindukan Rey, sepertinya Alisya sudah benar-benar jatuh hati pada Rey.

Alisya memutus panggilannya sepihak lalu menuju ke meja belajarnya. Alisya mengusap air matanya yang menetes dipipinya.

"Ngapain nangis sii?, Cengeng banget jadi orang" ucap Alisya pada dirinya sendiri.

"Baca novel aja biar ngga sedih" ucap Alisya lalu membuka buku novel, dan halaman yang terbuka adalah halaman dimana Alisya menyelipkan bunga mawar yang diberikan Rey sebelum Rey berangkat ke Bandung.

Bunga itu sudah layu dan beberapa sudah gugur. Alisya menyentuh bunga itu, ia kembali menangis. Namun tak lama kemudian pintu kamar Alisya terbuka yang membuat Alisya segera menutup buku novelnya dan menghapus air matanya.

"Dek?, Kamu nangis?" Tanya Alif saat melihat Alisya menghapus air matanya. Ya, yang membuka pintu kamar Alisya tadi adalah Alif.

"Enggak kok kak, kelilipan doang" ucap Alisya berbohong.

"Yaudah kamu mandi gih, kakak mau ajak kamu jalan-jalan" ucap Alif yang membuat Alisya mendongak.

"Kamu cepet mandi terus ganti baju ya, kakak tunggu dibawah" ucap Alif yang diangguki Alisya. Setelah itu, Alif turun kebawah sembari menunggu Alisya bersiap.

~Rey&Alisya~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang