Hari ini tepat hari pernikahan Rey dan Alisya. Alisya sedang di make up di kamarnya yang ditemani oleh Karina. Sedari tadi tangan Alisya tidak lepas dari tangan Karina. Alisya sedang gerogi saat ini.
"Tangan lu dingin banget Sya" ucap Karina.
"Ah masa?, Enggak ya.
"Udah nggak usah gerogi, gue ada disini" ucap Karina menepuk tangan Alisya.
"Thanks ya Kar."
"Dalam hitungan menit sahabat gue bakal jadi nyonya Alfaro nih" ucap Karina setelah dirasa Alisya sudah selesai make up.
"Ah kamu mah jangan bikin mellow."
"Hahahaha, jangan mewek dong Sya" ucap Karina memeluk Alisya.
"Ya makanya jangan ngomong gitu, i am always your best friend" ucap Alisya yang masih berpelukan dengan Karina itu.
"Yes i know."
Lana memasuki kamar Alisya yang membuat Alisya dan Karina melepaskan pelukan mereka.
"Udah pelukannya, kaya mau pisah selamanya aja" ucap Lana lalu terkekeh diikuti Alisya dan Karina.
"Sebentar lagi mulai, ayo kita turun. Udah ditunggu" ucap Lana menggandeng tangan Alisya ditemani Karina juga.
Alisya duduk disamping Rey yang hendak melakukan ijab Qobul itu. Tangannya berkeringat, gadis itu terlihat gerogi. Sebenarnya Rey juga gerogi namun ia terlihat jauh lebih tenang.
"Baik, bisa dimulai?" Tanya penghulu yang membuat Bagas menjabat tangan Rey.
"Saya nikahkan kamu dengan putri saya yang bernama Alisya Putri Mahendra dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar dua puluh satu juta rupiah dibayar tunai."
"Saya terima nikahnya Alisya Putri Mahendra binti Andika Bagas Mahendra dengan mas kawin tersebut tunai" ucap Rey lancar dengan satu kali tarikan nafas.
"Bagaimana para saksi?, Sah?."
"SAH!" Ucap semua orang.
Air mata Alisya pun menetes, Alisya menyalami Rey dan Rey mengecup puncak kepala sang istri lalu menatapnya dalam dan menghapus air matanya. Setelah itu Alisya dan Rey menyalami keluarga Alisya dilanjut keluarga Rey.
"Selamat ya sayang" ucap Lana lalu memeluk putri semata wayangnya itu yang membuat Alisya menangis.
"Jangan nangis dong, malu sama Rey" ucap Lana lagi saat mereka sudah melepaskan pelukannya.
"Selamat ya dek" ucap Bagas saat Alisya menyalaminya, Bagas lalu memeluk putrinya itu.
"Nurut terus ya dek sama Rey" nasihat Bagas saat mereka melepaskan pelukannya.
"Happy wedding sayang" ucap Alif lalu memeluk erat adeknya itu, ia tidak memberikan nasihat apapun.
Setelah bersalaman dengan keluarga Alisya lalu berlanjut bersalaman dengan keluarga Rey, setelah selesai Alisya dan Rey diiring untuk duduk di kursi pengantin.
Alisya nampak lemas, dari tadi ia belum duduk karena menyalami tamu undangan, jam sudah menunjukkan pukul 6 sore dan tamu undangan pun sudah mulai sepi.
"Dek kamu ajak Rey istirahat dulu ke kamar gih, nanti ke bawah lagi buat makan malam" ucap Lana yang diangguki Alisya.
Alisya lalu menuju ke kamarnya diikuti oleh Rey.
"Pak Rey mau mandi duluan atau saya duluan?" Tanya Alisya.
"Kamu duluan aja" jawab Rey yang membuat Alisya segera beranjak untuk mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
~Rey&Alisya~
Teen Fictioncerita ini menceritakan tentang perjodohan antara Alfaro Reyhan Saputra dan Alisya Putri Mahendra. Alfaro Reyhan Saputra atau biasa dipanggil Rey adalah seorang dokter, dosen, dan juga pengusaha muda keturunan dari keluarga Saputra. Alisya Putri Mah...