12.

6K 368 10
                                    

Alisya sudah siap dengan style kuliahnya, gadis itu lalu turun menuju dapur untuk membantu mamanya mempersiapkan sarapan.

"Pagi ma" ucap Alisya mengecup pipi Lana.

"Pagi sayang."

"Lisya bantuin apa ma?."

"Udah semua kok dek, kamu sarapan dulu aja. Owh iya semalem Rey telfon katanya mau berangkat bareng sama kamu" ucap lana yang membuat Alisya yang sedang minum itu pun tersedak.

"Dek pelan-pelan" Ucap lana sambil memijat tengkuk Alisya.

"Lisya kaget ma, pak Rey beneran telfon mama?" Tanya Alisya tak percaya, padahal semalam hanya bercanda, Alisya kira Rey tidak berani meminta ijin pada bagas, tapi ternyata ia salah.

"Iya, kamu kapan jawab perjodohan itu dek?."

"Lisya nggak tau ma."

"Dengerin mama, membuat orang menunggu itu nggak baik, apalagi yang nunggu nggak cuman mama sama papa tapi juga keluarga Rey, mereka butuh kepastian."

"Alisya minta waktu 4 bulan ma sama pak Rey."

"Kamu pikir-pikir lagi deh, mama kira itu terlalu lama. Lisya everything is gonna be okay, semua akan baik baik saja, kenapa kamu takut nikah?, kan bisa menyempurnakan ibadah dan pahalanya juga lebih besar" ucap Lana meyakinkan.

"Sekarang anak mama udah besar, mama kira kamu udah tau mana yang bener mana yang salah. Apapun keputusan kamu mama hargai tapi yang jelas kesempatan nggak akan datang dua kali" Lanjut Lana sedangkan Alisya masih terdiam.

"Kamu sarapan dulu, mama mau panggil kakak sama papa dulu" ucap lana yang diangguki Alisya.

Setelah Bagas dan Alif turun mereka sarapan bersama. Alisya masih memikirkan perkataan Lana tadi, sepertinya apa yang Lana ucapkan memang benar tapi ia masih ragu

"Assalamualaikum" Ucap seseorang didepan.

"Dek itu kayaknya Rey deh."

"Kayanya iya ma, yaudah Lisya berangkat dulu" Ucap Lisya lalu menyalami Bagas, Lana dan Alif.

"Ciee baikan" ejek Alif yang tak dihiraukan Alisya.

Alisya membuka pintu dan melihat Rey tepat didepan pintu. Alisya lalu keluar dan menutup pintu kembali.

"Sudah siap?" Tanya Rey yang dijawab anggukan oleh Alisya.

"Berangkat sekarang pak?."

"Enggak Sya."

"Bukannya bapak ada jadwal pagi?."

"Setelah kita nikah baru berangkat."

"Masih lama lah pak, keburu di DO saya karna nggak pernah masuk."

"Makanya akad sekarang abis itu baru kita berangkat."

"Pak Rey!, seriusan!."

"Iya, ayo berangkat sekarang" Ucap Rey lalu menuju mobilnya bersama Alisya.

Mereka lalu masuk kedalam mobil dan Rey langsung menjalankan mobilnya menuju kampus.

"Sampai depan gerbang aja pak."

"Sekalian aja."

"Saya nggak mau."

"Kenapa?."

"Nanti saya dikira ada apa-apa sama pak Rey."

"Trus kenapa?."

"Pokoknya saya mau turun didepan gerbang, kalo pak Rey nggak mau yaudah saya batalkan renc-."

~Rey&Alisya~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang