Malam ini Alisya sudah rapi dengan gamis berwarna biru muda dengan kerudung yang senada. Alisya memang di mintai papanya untuk hadir di acara rekan kerja Bagas karena Bagas harus keluar kota untuk urusan kampus.
Tok!tok!tok!
Mendengar ketukan pintu, Lana yang sedang di dapur itu pun langsung membukakan pintu.
"Eh Rey."
"Assalamualaikum, selamat malam tante."
"Wa'alaikumussalam warahmatullah, malam. Masuk dulu Rey."
"Maaf tante, Alisyanya ada?."
"Ada, sebentar tante panggilin, sini masuk dulu."
"Terimakasih banyak tante, Rey nunggu di luar aja" ucap Rey yang diangguki Lana.
Lana menuju kamar Alisya, ia hendak mengetuk pintu namun tidak jadi karna melihat pintu sudah terbuka dan menampilkan Alisya yang sudah siap.
"Cantiknya anak mama."
"Mama bisa aja."
"Udah ditungguin Rey tuh di luar" ucap Lana yang dibalas anggukan oleh Alisya. Alisya pun keluar dan melihat Rey yang menunggunya dikursi teras rumahnya.
"Maaf saya lama pak," ucap Alisya yang membuat Rey menoleh. Rey terpaku melihat Alisya yang terlihat sedikit berbeda, sepertinya gadis itu menggunakan make up meskipun tidak terlalu terlihat.
"Pak Rey?" Ucap Alisya membuat Rey tersadar.
"Ah?, Tidak apa-apa, ayo berangkat sekarang."
"Ekhm," dehem Rey memecah suasana hening di mobilnya.
"Kenapa pak?" Tanya Alisya.
"Tidak apa-apa Sya" jawab Rey yang membuat Alisya menoleh sebentar lalu mengangguk.
"Kamu cantik," Ucap Rey pelan yang masih bisa didengar oleh Alisya yang membuat gadis itu menoleh dan menatap rey
"Kan saya perempuan pak, sudah pasti saya cantik, pak Rey juga tampan karena bapak laki-laki."
'tapi kamu beda Sya' batin Rey.
Hening kembali melanda mereka sampai akhirnya mereka sampai disebuah restoran mewah tempat acara klien Bagas. Rey membukakan pintu Alisya lalu Alisya pun keluar.
"Terimakasih pak," Rey hanya mengangguk saja.
Kebetulan Alisya menggunakan sepatu yang high heels. Saat hendak menuju restoran dari parkiran, Alisya kehilangan keseimbangan karena ia menginjak gamis yang ia pakai yang membuat Rey dengan sigap menopang Alisya sampai akhirnya mata mereka bertemu pandang, degup jantung Alisya dan Rey pun serasa berbeda. Seperti ada getaran yang menjalar ke seluruh tubuh mereka.
Drt!drt!drt!
Ponsel Rey bergetar yang menyadarkan mereka berdua, Rey segera membantu Alisya berdiri seperti semula lalu mengangkat panggilannya, sedangkan Alisya?, Gadis itu mencoba menormalkan detak jantungnya.
"Ekhm" dehem Rey kembali.
"S-sudah pak?" Tanya Alisya saat melihat Rey kembali, tadi rey sedikit menjauh dari Alisya untuk mengangkat panggilannya.
"Sudah, kamu tidak apa-apa kan?" Tanya Rey.
"S-saya nggak papa kok pak" ucap Alisya gugup, lebih tepatnya malu.
Rey menatap Alisya lalu tangannya bergantian yang membuat Alisya bingung. Rey menghela nafas dan menarik tangan Alisya lalu ia lingkarkan ditangannya yang membuat Alisya mematung dan menatap tangannya yang sudah melingkar indah di tangan Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
~Rey&Alisya~
Teen Fictioncerita ini menceritakan tentang perjodohan antara Alfaro Reyhan Saputra dan Alisya Putri Mahendra. Alfaro Reyhan Saputra atau biasa dipanggil Rey adalah seorang dokter, dosen, dan juga pengusaha muda keturunan dari keluarga Saputra. Alisya Putri Mah...