31.

5.2K 330 9
                                    

Rasa mual hebat menyerang Rey, namun saat ia mencoba mengeluarkan sesuatu yang tidak enak dari perutnya, justru hanya cairan bening saja yang keluar.

Alisya menyusul Rey dan mencoba memijit tengkuk sang suami. Rey berkumur lalu membasuh mukanya, setelah itu menghamburkan badannya ke Alisya dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher sang istri.

"Mendingan belum?" Tanya Alisya sembari mengelus punggung Rey yang dijawab gelengan oleh Rey. Rey memang sudah mual semenjak seminggu setelah mereka pulang dari Bali.

"Sarapan dulu sambil duduk dikasur, ayo Alisya bantu" ucap Alisya sembari menuntun Rey menuju ranjang.

"Nanti aja sarapannya" ucap Rey masih didekapan Alisya, Alisya menghela nafasnya lalu mengelus rambut Rey.

"Sayang kamu wangi."

"Iya kan udah mandi, mas bau, belum mandi" ucap Alisya yang justru membuat Rey menghirup ceruk leher Alisya yang membuat Alisya kegelian.

"Mas, geli ih."

"Wangi kamu bikin nggak mual lagi sayang."

"Terus gimana?, sarapan dulu ya?" Tanya Alisya yang dijawab gelengan oleh Rey.

"Mas."

"Mual sayang, nanti kalo mas muntah lagi sama aja, temenin tidur sini" ucap Rey lemah dan Alisya hanya menurut saja.

Alisya berpindah tempat lalu merebahkan tubuhnya disamping Rey, menemani suaminya itu untuk tidur.

**********

Pukul 20.00

"Sayang" ucap Rey sembari mendusalkan kepalanya ke perut Alisya. Posisinya memang sedang tiduran dan menggunakan paha Alisya sebagai bantalnya.

"Sayang."

"Hmm?."

"Pusing" ucap Rey yang membuat Alisya menghela nafasnya. Meskipun seminggu ini kondisi Rey kurang fit tapi yang paling parah 3 hari terakhir ini.

"Ya terus gimana?, mau dipijitin?" tanya Alisya yang dijawab anggukan oleh Rey.

"Yaudah baring yang bener, Lisya ambilin minyak angin dulu."

Setelah mengambil minyak angin, Alisya kembali dan melihat Rey sudah dalam posisi tengkurap dan melepas bajunya. Alisya langsung duduk disamping Rey lalu mulai memijit pelan punggung Rey.

"Mas, udah seminggu loh mas sakit, besok ke dokter ya?" ajak Alisya yang dijawab gelengan oleh Rey.

"Kenapa sih bandel banget, disuruh ke dokter aja?."

"Mas!."

"Mas gapapa sayang, cuma butuh istirahat sedikit."

"Dari kemarin bilangnya gitu terus sampai seminggu loh ini."

"Hmm."

"Hmm doang, bahkan mas makan aja nggak mau, gimana cara sembuhnya coba?."

"Udah mijitnya" ucap Rey yang membuat Alisya menghentikan kegiatannya untuk memijat Rey.

Rey membalikkan tubuhnya yang semula tengkurap menjadi telentang lalu menatap Alisya.

"Kalau mijit nggak usah sambil ngomel, sakit tau pijitannya."

''dih siapa yang ngomel sih?!."

"Lagian kamu ada orang sakit diomeli terus."

"Gimana nggak ngomel, orang yang sakit aja bandel banget, mau sembuh nggak?."

"Lagian mas udah seminggu loh nggak ke kantor, kasihan ayah ngerjain berkas-berkas sendiri."

"Iya iya sayang, bawel amat sih."

~Rey&Alisya~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang