3.

9.4K 590 25
                                    

"Assalamualaikum," ucap Bagas sebelum masuk ke dalam rumah.

"Wa'alaikumussalam" Ucap Alisya yang sedang menonton TV sambil tiduran, Bagas mendekati Alisya dan duduk didekat Alisya yang sudah mengubah posisinya menjadi duduk itu.

"Udah sembuh dek?" Tanya Bagas.

"Udah pah, udah nggak sesek lagi" Jawab Alisya yang diangguki oleh bagas

"Mama kamu kemana dek?," Tanya bagas karena biasanya istrinya menyambutnya.

"Mama arisan pa."

"Kakak kamu juga belum pulang?."

Alisya menggeleng menjawab pertanyaan Bagas.

"Papa pulang sama siapa?, perasaan supir sama mama" tanya Alisya.

"Papa naik taksi, mau naik grab tapi handphone papa mati, jadi yaudah. Nunggu taksi 15 menit an."

"Mati tinggal charge dulu di ruangan sambil nunggu grabnya dateng."

"Mager, papa udah terlanjur turun. Baru sadar baterainya habis, sebenernya udah sempet buka aplikasi tapi ya itu, keburu mati" ucap Bagas, Alisya hanya mengangguk saja.

"Tadi kakak ninggalin kamu?" Tanya bagas.

"Iya, kakak nggak tau kalo Lisya belum berangkat kan biasanya bareng papa."

"Maafin papa ya, tadi papa buru-buru harus ke perusahaan dulu. Mungkin kakak juga lagi buru-buru jadi ninggalin kamu."

"No problem, lagian lisya ngga kenapa-kenapa" Ucap Alisya.

Ya, memang sepertinya Alisya baik baik saja, tapi papa, mama dan kakaknya takut apa yang terjadi pada Alisya dulu terulang lagi.

**********

Disisi lain, Rey menghentikan mobilnya didepan sebuah rumah. Ia turun lalu mengucap salam sebelum masuk rumah.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam" jawab Nita, bunda Rey.

"Ayo masuk ganti baju terus makan, ada yang mau ayah sama bunda bicarakan sama kamu."

"Iya bund, Rey ganti baju dulu" ucap Rey yang dibalas anggukan oleh Nita.

Rey sudah mengganti bajunya dengan baju rumahan yang lebih santai, ia langsung menuju meja makan.

"Makan dulu."

"Iya bun."

Setelah selesai makan, Nita membereskan peralatan makan setelah itu kembali ke meja makan.

"Ada apa yah?, Bun?, Katanya tadi ada yang mau dibicarakan?" Tanya Rey.

"Ayah mau menjodohkan kamu sama anak temen ayah" ucap Arya, papa Rey.

"Temen ayah yang mana?."

"Rahasia, besok malam kita makan malam sama dua keluarga sambil membahas perjodohan kamu," ucap Arya yang membuat Rey menghela nafasnya.

"Kan belum tentu Rey setuju yah, lagian Rey udah besar, Rey masih bisa cari istri sendiri, Rey juga tau mana yang baik & buruk buat Rey" ucap Rey mencoba menolak secara halus.

"Kamu liat dulu nak calonnya, kamu nggak bakalan nyesel kok," ucap Nita sambil tersenyum, mencoba meyakinkan putranya.

Satu kata yang ada dipikiran Rey, pasrah. Apalagi bundanya yang memintanya.

"Hmm. Kalau gitu Rey ke kamar dulu," ucap Rey. Pria itu mencoba menerima, tidak ada salahnya juga kan?.

"Jangan lupa kamu besok jam 8 malam udah harus dirumah" ucap Nita yang dibalas anggukan oleh Rey.

~Rey&Alisya~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang