Hari ini tepat seminggu setelah Alisya memberi jawaban kepada Rey, hari ini juga rencananya Rey hendak melamar Alisya.
"Gimana dek, udah siap?" Tanya Lana.
"Udah ma."
"Yaudah ayok."
Alisya melangkahkan kakinya menuju ruang tamu bersama dengan Lana. Alisya lalu menyalami Nita dan Arya lalu duduk disamping Lana dan Bagas, tepatnya didepan Rey.
"Langsung saja, jadi apa tujuan kamu datang kesini Rey?" Tanya Bagas basa basi, jelas-jelas ia yang menjodohkan putrinya dengan Rey.
"Ekhm, sebelumnya saya minta maaf om, tante, dan Alif. Jadi kedatangan saya kemari ingin menyampaikan niat baik saya untuk melamar putri om bagas dan tante Lana yaitu Alisya Putri Mahendra untuk menjadi istri saya."
"Saya tidak bisa memberi jawaban, semuanya saya serahkan kepada putri saya."
"Gimana Alisya?, apakah kamu bersedia untuk menjadi istri saya, untuk belajar bersama-sama, menyempurnakan iman dan menjadi ibu dari anak-anak kita nanti?" Tanya Rey menatap Alisya.
Alisya lalu menatap Bagas, Lana, dan Alif bergantian seolah meminta jawaban dan mereka pun mengangguk membuat Alisya kembali menoleh kepada Rey.
"InsyaAllah saya bersedia."
"Alhamdulillah" ucap kedua belah pihak bersamaan.
Rey lalu mengamit tangan Alisya lalu memasangkan cincin dan bergantian dengan Alisya.
Setelah itu dilanjutkan dengan acara makan malam bersama dua keluarga besar, keluarga Alisya dan keluarga Rey.
Mereka sudah mulai membahas perencanaan pernikahan yang rencananya akan digelar dalam waktu dekat juga. Mereka memang sengaja mempercepat pernikahan Alisya dan Rey karena kalau kata pepatah 'lebih cepat lebih baik'.
Setelah mereka selesai lalu keluarga besar Rey pamit pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 23.30.
"Saya pulang dulu ya" pamit Rey kepada Alisya dan diangguki Alisya.
"Jangan kangen."
"Bapak pd sekali ya."
"Besok saya jemput ya."
"Jemput kemana?."
"Jemput kuliah lah, memangnya besok kamu nggak kuliah?."
"Oh iya lupa hehe, pak Rey pukang gih."
"Kamu ngusir saya?
"Bukan gitu bapak Alfaro Reyhan Saputra, tapi anda sudah ditunggu keluarga anda" ucap Alisya sembari menunjuk ke arah mobil keluarga Rey.
"Oh iya saya lupa, bawaannya pengen berduaan terus sama kamu."
"Bapak gombalin saya?, Kok bisa ya dosen dingin di kampus gombalin mahasiswinya."
"Ya kan ini di luar kampus, saya pulang ya" ucap Rey yang diangguki Alisya.
Setelah Rey masuk mobil, Alisya melambaikan tangannya tanda 'dada' dan dibalas Rey yang menurunkan setengah kaca mobilnya. Setelah Rey berlalu, Alisya baru masuk ke dalam rumah.
Alisya langsung masuk ke kamarnya untuk mengganti bajunya, setelah mengganti bajunya, Alisya merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya. Namun tak lama kemudian ia kembali terbangun karena pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok Lana.
"Mama masuk ya?" Ijin Lana
"Masuk aja ma" ucap Alisya lalu duduk bersandar diranjang.
Lana kemudian duduk di samping Alisya lalu mengelus puncak kepala Alisya dengan lembut dan kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
~Rey&Alisya~
Fiksi Remajacerita ini menceritakan tentang perjodohan antara Alfaro Reyhan Saputra dan Alisya Putri Mahendra. Alfaro Reyhan Saputra atau biasa dipanggil Rey adalah seorang dokter, dosen, dan juga pengusaha muda keturunan dari keluarga Saputra. Alisya Putri Mah...