Jam menunjukkan pukul 05.00. Alisya merapikan pakaiannya dan pakaian Rey karena rencananya hari ini mereka akan pulang kerumah mereka.
Sebenarnya Alisya tadi hendak membantu bunda Rey untuk memasak tapi tidak jadi karena bunda Rey sudah delivery makanan karena rencananya Nita akan keluar negri bersama dengan Arya untuk urusan kantor.
"Mas bangun" ucap Alisya sembari mengelus pipi Rey.
"Bentar sayang."
"Bangun mas, bunda sama ayah berangkat jam enam, ini udah jam lima."
Dengan terpaksa Rey membuka matanya lalu duduk dan menyingkap selimutnya.
"Mandi sana."
"Bawel" ucap Rey lalu segera lalu beranjak menuju kamar mandi.
Beberapa menit kemudian Rey keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar daripada tadi.
"Udah?, ayo ke bawah. Sarapan dulu."
"Tas kamu mana?, Saya bawain daripada nanti kamu bolak-balik."
"Itu diatas meja" ucap Alisya yang membuat Rey segera mengambil tas itu.
"Ayo" ucap Rey lalu keluar kamar bersama Alisya.
Sebelum pulang mereka sarapan bersama terlebih dahulu.
Setelah sarapan, Rey dan Alisya langsung pamit untuk pulang. Nita dan Arya juga langsung menuju bandara diantarkan oleh supir pribadi Arya.
"Mas kita langsung pulang?" Tanya Alisya saat mereka di mobil.
"Emang kamu mau kemana?" Tanya Rey, Alisya seperti tidak biasanya sekali.
"Kita ke dr. Clara ya?, tapi kalau mas sibuk yaudah besok aja pas mas udah longgar."
"Ke dr. Clara?, kamu udah selesai?" Tanya Rey yang diangguki Alisya.
"Yaudah sekarang aja, saya nggak sibuk kok."
***
Rey menghentikan mobilnya di sebuah rumah sakit. Rey menggandeng Alisya menuju ruang spesialis kandungan.
Karena kebetulan tidak antri jadi Rey dan Alisya bisa langsung masuk.
"Silahkan masuk pak, buk" ucap dr. Clara yang notabenenya dokter spesialis kandungan.
Alisya lalu masuk ditemani oleh Rey.
"Dok saya mau konsultasi."
"Silahkan bu, mau konsultasi apa?" Tanya dr. Clara dengan senyum ramahnya.
"Jadi gini dok, istri saya waktu itu keguguran dan yang saya tau setelah keguguran itu harus menunggu sekitar tiga siklus menstruasi untuk kembali siap dibuahi" ucap Rey, Alisya percaya dengan suaminya karena ia merasa suaminya lebih tau.
"Benar sekali pak, istrinya udah dapet tamu bulanan?" Tanya dr. Clara yang diangguki Alisya.
"Sudah dok, karena saat itu istri saya keguguran dengan usia kehamilan baru memasuki dua atau tiga minggu saya rasa tidak perlu menunggu sampai tiga siklus kan?."
"Saya rasa bapak juga tau tentang kandungan ya" ucap dr. Clara, tidak biasanya kliennya cerdas seperti ini.
"Saya juga dokter."
"Sudah saya duga."
"Kalau memang kondisi istri anda sudah pulih maka tidak perlu menunggu tiga siklus lagi, tidak ada keluhan lain kan?" Tanya dr. Clara sembari menatap Alisya.
"Tidak ada dok, tapi saya masih bisa hamil kan dok?, atau kita harus ikut program hamil?."
"Bisa, dan lebih baik ikut program hamil secara alami dulu, saya rasa suami anda juga tau karena beliau juga dokter" ucap dr. Clara yang diangguki Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
~Rey&Alisya~
Ficção Adolescentecerita ini menceritakan tentang perjodohan antara Alfaro Reyhan Saputra dan Alisya Putri Mahendra. Alfaro Reyhan Saputra atau biasa dipanggil Rey adalah seorang dokter, dosen, dan juga pengusaha muda keturunan dari keluarga Saputra. Alisya Putri Mah...