Sekitar pukul 2 pagi, Alisya bangun untuk melaksanakan sholat tahajud, jadwal tamu bulanannya sudah berakhir kemarin jadi ia bisa melaksanakan sholat. Setelah selesai sholat tahajud Alisya biasanya menunggu waktu shubuh dengan membaca novel, setelah subuh tiba Alisya segera sholat, setelah sholat shubuh ia mandi lalu menuju dapur.
"Pagi ma" ucap Alisya lalu membuka kulkas untuk minum air dingin.
"Pagi sayang."
"Ini tumben es krim masih utuh, biasanya tinggal 1/4" ucap Alisya saat membuka freezer dan menemukan es krim yang dibelinya di mall kemarin masih utuh semua karena biasanya pasti dimakan Alif. Lana hanya tersenyum menanggapi putrinya itu.
"Lisya nggak bantuin mama ya, pengen liat film kesayangan."
"Kalau gitu, sekalian bangunin papa sama kakak kamu" ucap Lana.
"Lisya males ke atas ma."
"Mama nggak nyurug kamu ke atas dek, papa sama kakak kamu tidur didepan TV, semalem mereka lembur nonton bola."
"Oh, yaudah."
Alisya membawa es krimnya menuju ruang keluarga lalu meletakkannya dimeja, ia disuguhkan dengan pemandangan dua orang pria yang sedang tertidur pulas, Alif tidur di atas sofa sedangkan Bagas di karpet bawah, anak durhaka memang.
Alisya punya ide, ia mengambil mixcrofon yang biasanya digunakan untuk karaoke bersama saat family time. Setelah itu Alisya mendekat dan jongkok diantara Alif dan bagas yang sedang tertidur, ia mengatur nafasnya.
"Satu, dua---," Alisya berhitung dengan berbisik.
'tiga' batinnya laluu.....
"PAPA!!, KAKAK!!, BANGUNN!!!!!" Ucap Alisya sangat keras dan menggema diseluruh ruangan lantai satu sampai mengagetkan Alif dan Bagas, saking kagetnya Bagas sampai terduduk sedangkan alif reflek berdiri namun kakinya tak sengaja menginjak kaki Bagas dan membuat Bagas berteriak sedangkan Alif kehilangan keseimbangan yang menyebabkan ia terjatuh dan menimpa Bagas.
BRUKKK!!!
Lana dan bi surti yang mendengar itu pun langsung berlari keruang tamu, dan pemandangan pertama yang mereka lihat adalah Alisya tertawa terbahak-bahak sedangkan Bagas memegang anggota badan dan kepala yang sakit karena ulah Alif yang disebabkan oleh Alisya.
"Hahahahahaha," Alisya masih terbahak-bahak yang membuat bibi dan Lana ikut tertawa melihat Bagas dan Alif.
"Liat orang menderita gini bukannya ditolongin malah diketawain" ucap Alif mencoba bangun.
"Kamu mah enak lif, papa yang sakit ketimpa kamu" ucap Bagas sambil memegangi punggungnya. Sepertinya encok, wajar sudah tua.
Alif melempari Alisya dengan 2 bantal secara bergantian.
"Memang adek nggak ada akhlak!."
"Hahaha, anggep aja pembalasan yang semalem, makanya jangan macam-macam sama Lisya, mampus kan!" Ucap Alisya yang masih tertawa sedangkan Lana geleng geleng melihat kelakuan anaknya itu.
"Papa kena imbasnya juga" ucap Bagas kesal.
"Kan papa kemarin ejek Lisya, jadi bonus lah."
Lalu dengan senyum kemenangannya Alisya berdiri menyalakan Tv dan mengambil es krim yang ia letakkan dimeja tadi lalu duduk disofa yang Alif gunakan untuk tidur tadi. Bagas dan Alif menatapnya dengan kesal lalu Alisya menoleh dan menatap Bagas dan Alif bergantian.
"Kenapa pada liatin Lisya kaya gitu?, iya Lisya cantik, nggak usah kagum gitu deh" ucap Alisya percaya diri.
"IDIH PD!" Ucap Bagas dan Alif bersamaan, mereka melempari Alisya dengan 2 bantal sekaligus, lemparan Alif menenai kepala Alisya sedangkan lemparan Bagas berhasil ditangkis Alisya, bukannya marah Aliysa malah tertawa dan bersyukur karena es krimnya baik baik saja, Sedangkan Alif langsung menuju ke kamarnya untuk mandi dan Bagas menuju ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
~Rey&Alisya~
Teen Fictioncerita ini menceritakan tentang perjodohan antara Alfaro Reyhan Saputra dan Alisya Putri Mahendra. Alfaro Reyhan Saputra atau biasa dipanggil Rey adalah seorang dokter, dosen, dan juga pengusaha muda keturunan dari keluarga Saputra. Alisya Putri Mah...