" Eungh."
"Mas" panggil Alisya saat ia melihat Rey sudah tidak ada disampingnya.
Alisya sudah hampir beranjak namun tidak jadi karena suara seseorang dari kamar mandi yang membuatnya menoleh.
"Sayang udah bangun, kenapa hmm?" Ucap Rey lalu duduk disebelah Alisya yang sudah terbangun itu.
Alisya langsung memeluk Rey, "kirain ditinggal."
"Emang kenapa sih kalau ditinggal?" Tanya Rey karena semenjak hubungan mereka kembali baik, Alisya jadi lebih manja.
"Nggak tau."
"Mau kebawah?, makan dulu, kamu belum makan kan?" Tanya Rey yang diangguki Alisya.
"Makan berdua ya?, sepiring berdua" Ucap Alisya yang diangguki Rey.
Rey menuntun Alisya menuju meja makan, semuanya sudah makan siang sedari tadi dan tadi juga Lana sudah ke kamar untuk memanggil Rey dan Alisya makan siang namun Rey mengatakan nanti kalau Alisya sudah bangun.
"Baru bangun anak mama?" Tanya Lana saat berpapasan dengan Alisya di dapur dan dijawab anggukan oleh Alisya.
"Yaudah makan gih, Rey juga belum makan katanya mau nungguin istrinya."
"Mama!" Ucap Alisya kesal yang membuat Rey dan Lana tertawa.
"Udah-udah, kamu duduk dulu biar mas ambilin" ucap Rey yang dituruti Alisya.
Rey dan Alisya lalu makan siang bersama dan Rey menyuapi Alisya.
Setelah selesai, Alisya dan Rey menyusul Lana, Bagas, Alif dan Natasya di ruang keluarga namun sampai sana semuanya bersiap untuk pergi.
"Kalian mau kemana?" Tanya Alisya.
"Mau nemenin kak Natasya USG sayang."
" Mama ikut?" Tanya Alisya.
"Iyalah pasti, mama antusias buat liat cucu pertamanya" ucap Alif yang yang membuat Alisya terdiam.
"Kamu mau ikut dek?" Tanya Alif yang langsung digelengi Alisya.
"Kalian aja, have fun ya, semoga babynya sehat" ucap Alisya lalu tersenyum.
"Kamu nggak apa-apa kan dek?" Tanya Bagas, sepertinya putrinya tidak baik-baik saja.
"Nggak apa-apa pa, udah sana temenin kakak liat cucu pertama papa" ucap Alisya lalu beranjak ke kamarnya.
"Rey-."
"Nggak apa-apa pa, biar Rey aja. Papa berangkat aja" ucap Rey memotong ucapan Bagas dan diangguki oleh Bagas.
Setelah Bagas beranjak, Rey baru menyusul Alisya ke kamar. Sesampainya di kamar ia melihat pintu kamar mandi sedikit terbuka, pasti istrinya disitu.
Rey mengetuk pintu kamar mandi pelan lalu masuk dan benar, istrinya sedang disana berusaha menutupi air matanya.
Rey langsung memeluk Alisya, "kamu bisa bohongi semua orang tapi kamu nggak bisa bohong sama saya" ucap Rey yang membuat Alisya terisak.
"Mereka nggak inget sama Alisya."
"Mereka-."
"Sttt, kamu nggak boleh beban pikiran dulu jadi nggak usah dipikirin oke?" Ucap Rey lalu melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Alisya.
"Kita jalan-jalan berdua aja mau nggak?," Ajak Rey yang langsung diangguki antusias oleh Alisya.
"Yaudah kamu turun dulu gih, mas ambilin sweeter buat kamu" ucap Rey yang dituruti Alisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
~Rey&Alisya~
Teen Fictioncerita ini menceritakan tentang perjodohan antara Alfaro Reyhan Saputra dan Alisya Putri Mahendra. Alfaro Reyhan Saputra atau biasa dipanggil Rey adalah seorang dokter, dosen, dan juga pengusaha muda keturunan dari keluarga Saputra. Alisya Putri Mah...