Part 32 - Kamu Berbeda

191 41 64
                                    

Hay gays. Karena ini akhir bulan sekaligus akhir tahun. Aku usahain update setiap hari.

Tolong jangan siders ya. Hargailah jika ingin dihargai.

Bintangnya dipencet dulu dong. Biar uwu.

Play List Kamu|| Tentang Kamu - Lyodra

Happy Reading.

🍁🍁🍁
Kamu adalah narasi indah yang ditulis Tuhan untuk melengkapi lembaran cerita hidupku.
🍁🍁🍁


Kehadiran Dana dalam hidupnya, membuat Binar percaya bahwa hidupnya akan diisi kembali oleh hal yang dinamakan cinta. Ternyata pertemuan menyebalkan Binar dan Dana menjadi akhir menyenangkan untuk keduanya.

Dana itu berbeda dari yang lainnya, tak heran jika pada akhirnya Binar menjatuhkan hati pada cowok itu. Semoga saja ini bukan hanya sebuah kata manis penghibur tangis.

Setiap orang, memang berhak untuk bahagia. Namun, cara mendapatkan kebahagiaan itu berbeda-beda. Bahagia yang Binar punya sekarang adalah bertemu dengan Dana, cowok kepedean yang sudah membuat rasa lain di hati Binar berubah rupa.

"Jadi sekarang kita pacaran, nih?" tanya Dana, tersenyum manis pada Binar.

"Kata siapa?"

"Katanya, lo juga sayang sama gue."

Binar menggerutuki dirinya sendiri dalam hati. Ini kesalahannya. Binar tadi keceplosan bicara seperti itu. Mungkin ini adalah efek senyuman Dana padanya. Ya, sepertinya Binar mulai tergoda oleh pesona Duta Siswa Tertampan SMENTA itu.

"Emang, kalau kita sayang sama seseorang, harus menjalin sebuah hubungan, gitu?" Binar balik bertanya.

Dana menghentikan langkah, berpikir sebentar. "Iya dong. Takut diambil orang soalnya."

Binar terkekeh pelan, raut wajah Dana saat mengatakan itu terlihat lucu di pandangannya. "Denger, ya, cinta itu bukan barang yang bisa diambil seenaknya. Entar kalau jodoh juga bersatu, kok."

"Kalau lo mau nggak?"

"Apa?"

"Berjodoh sama gue?"

Untuk pertama kalinya, Binar tidak bisa menetralkan debaran yang terus menggema di dadanya. Memang benar, seseorang mempunyai daya tarik tersendiri kepada orang lain.

Bukan wajah tampan atau harta yang membuat Binar tertarik pada Dana, tetapi sikap perhatian dan sifat humoris cowok itulah yang membuatnya nyaman.

"Jodoh itu di tangan Tuhan, mana bisa gue bilang iya, kalau semesta berkata sebaliknya." Tapi kalau memang iya, jodoh gue lo, gue akan sangat beruntung, Dan.

"Kalau gitu, entar malem gue mau Tahajud, deh. Mau ngerayu Tuhan supaya nulis nama lo di daftar jodoh gue."

Hati Binar menghangat. Meskipun nada bicara Dana seperti bercanda, tetapi sorot mata cowok itu terlihat tulus dan serius.

"Aminin dong, Bini. Kan, banyak yang Aminin biar terkabul," ucap Dana, terdengar memerintah.

"Aamiin."

Keduanya saling melempar senyum, sebelum akhirnya suara seseorang menganggetkan keduanya.

"Ekhem. Kayaknya ada yang berduaan, nih?"

Antara Cinta dan Lara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang