Part 34 - Terluka Kembali

226 40 102
                                    

Selamat tahun baru semuanya. Maaf baru bisa update lagi.

Gregetan gak, sama part kemarin.

Oh, ya, sebelum baca? Aku mau tanya dulu, nih. Harapan kalian di tahun baru apa sih?

Jangan lupa pencet bintangnya ya.

Play Listnya jangan lupa didengerin. Biar dapet feel-nya.

Play List Kamu|| Luka Yang Kurindu - Hanin Dhiya Cover

Happy Reading


🍁🍁🍁
Pada akhirnya, ada seorang yang hadir hanya sekedar mampir. Kemudian memilih untuk pergi, dengan alasan rasa yang tak sama lagi. Ending cerita cinta bukan tentang bahagia. Tapi tentang yang baik. Dan yang baik, tidak harus saling memiliki.
🍁🍁🍁


"Makasih, ya, Dan. Karena lo, gue jadi tau, kalau cinta dan lara sama-sama menyakitkan."

Dana memukul stir mobilnya berkali-kali. Ia merasa marah pada dirinya sendiri. Membuat orang yang ia sayangi terluka itu bukan kehendaknya.

Yang menambah Dana lebih terluka adalah, ketika Binar memutuskan untuk pergi. Binar bilang, gadis itu tidak mau lagi menemuinya. Sudah berjuang keras Dana mencoba meluluhkan hati Binar, kenapa akhirnya malah sia-sia? Apalagi karena perjodohan konyol keluarganya.

Dana mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi---tak tentu arah. Bahkan, cowok itu mengabaikan ponselnya yang terus saja berdering.

"Kenapa endingnya harus seperti ini?! Kenapa?! Arghhh!" Dana mengacak rambutnya frustasi.

Sepuluh menit berlalu, cowok itu sampai di perkarangan rumahnya. Ia masuk ke dalam rumah dengan tergesa. Tidak peduli dengan kemejanya yang basah, serta rambutnya yang acak-acakan.

"Darimana aja kamu?!"

Pertanyaan dengan nada meninggi itu membuat langkah Dana terhenti. Ia menatap Danu dengan wajah tak ramah. "Bukan urusan Papa."

"Jangan jadi anak kurang ajar, kamu!" teriak Danu, baru pertama kali melihat Dana seperti itu. "Ini pasti pengaruh buruk dari Binar, kan?"

"Papa jangan libatin Binar dalam hal ini," ucap Dana, tidak terima. "Ini semua salah Papa! Papa yang memaksa Dana melakukan hal yang Dana gak suka! Papa main jodohin Dana tanpa persetujuan Dana! Ujung-ujungnya apa? Papa malu sendiri, kan, karena perjodohan itu batal?"

"Lagipula, yang butuh bantuan itu keluarganya Marsha, bukan kita. Lalu kenapa Papa meminta perjodohan ini sebagai syarat Papa mau bantu mereka?" Dana tak habis pikir, dengan jalan pikiran ayahnya. "Itu sama aja, Papa membuang harga diri kita ke mereka! Dari zaman kakek dulu, gak ada istilah perjodohan dalam keturunan Winata. Semuanya menikah karena cinta."

Danu terdiam, mendengarkan ucapan anaknya. Begitupula Tiara. Suami dan anaknya itu sama-sama keras kepala, jika ia ikut bicara, maka akan semakin rumit. Jika boleh jujur, Tiara juga tidak setuju dengan adanya perjodohan ini. Dia hanya menuruti keinginan suaminya saja.

"Papa melakukan ini, karena gak mau kamu dekat-dekat lagi dengan Binar!" ucap Danu, setelah sekian lama terdiam.

"Boleh Dana tau kenapa Papa gak suka Binar?" tanya Dana. "Bukannya waktu itu Papa bilang setuju aja kalau Dana sama Binar."

Antara Cinta dan Lara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang