Part 44 - Sisi Lain Kebenaran

243 32 100
                                    

Hay! Apa kabar?

Maaf baru nongol lagi.

Ada yang kangen sama BiDan?

Atau sama aku?

Hampir menjelang ending, nih. Jangan lupa pencet bintang dan komen tiap in line ya! Dengerin juga lagu di mulmed biar dapet feel-nya.

Play List Kamu|| Seiya ~ Dua

Berjanjilah 'tuk slalu bersama
Walau deru ombak tak lagi bersuara
Berjanjilah 'tuk slalu seiya

Walau dunia tak lagi ceria

Happy Reading.


🍁🍁🍁
Jika hidup adalah sebuah pertarungan. Maka siapa yang layak untuk menjadi pemenang? Sebuah kebenaran, atau malah ketidakadilan?

Sejahat-jahatnya seseorang di dunia, pasti ada sedikit kebaikan yang menyelimuti hatinya. Jika memang tidak, mungkin orang itu memang sudah salah jalan dalam mengambil suatu keputusan.
🍁🍁🍁




Hari mulai petang. Matahari kembali lagi ke dalam sangkarnya. Sampai detik ini, belum ada tanda-tanda Vera ditemukan keberadaannya. Padahal, mereka sudah memanggil pihak berwajib untuk meminta bantuan. Karena belum 24 jam, mau tak mau, harus menunggu besok untuk mendapat kabar.

Binar menangis dipelukan Dana. Ya, beberapa jam yang lalu dia meminta tolong pada Dana untuk meminta bantuan. Cowok itu punya pengawal pribadi yang bisa dikerahkan untuk mencari informasi.

Baru saja, rasa bahagia muncul menyelimutinya, kini harus redup karena penculikan Vera yang mereka belum tahu siapa pelakunya.

Sandiwara dunia seperti apa lagi ini, semesta?

Binar tidak ingin ketakutan dan kecemasannya kembali muncul. Binar juga tidak mau kehilangan seseorang yang dia sayang seperti kehilangan ayahnya.

"Kamu tenang, Bi, aku yakin, Mama kamu gak bakal kenapa-napa." Dana mengelus lembut puncak kepala Binar.

"Dunia udah gak lagi ceria, ya, Dan? Buktinya kebahagiaan yang aku punya direnggut lagi secara paksa," ucap Binar dengan suara sedikit serak.

"Sttttt ... jangan mikir gitu dong." Dana kembali menenangkan Binar. "Apa pun yang terjadi, kita harus hadapi ini sama-sama, Bi. Aku akan selalu ada untuk kamu."

Dari sofa seberang, Bima juga merasakan sakit seperti apa yang Binar rasakan. Bukan hanya sebagai kembaran Binar, melainkan Dana memiliki kasih sayang yang besar terhadap Vera sama seperti Binar.

Kondisi Bima sangat kacau, sebagai anak laki-laki, ia merasa gagal melindungi ibunya. Sama halnya seperti dia gagal melindungi Binar dulu.

Bima menggebrak meja, membuat semua yang ada di ruang tamu itu terperanjat. Bahkan, Binar sampai melepaskan diri dari pelukan Dana.

"Sebenernya siapa, sih, yang nyulik Mama?!" Emosi Bima sudah tidak bisa ditoleransi. "Apa ini dari musuh bisnisnya Papa?!"

"Papa juga, ditelepon gak diangkat, di chat cuma ceklis satu!" lanjut Bima.

Binar menghapus air matanya, lalu berkata, "Mungkin Papa sibuk, Bim. Namanya juga orang kantor. Bisa aja malem ini Papa lembur."

Antara Cinta dan Lara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang