Part 42 - Semesta Kembali Bercanda

172 30 77
                                    

Hola. Lagi apa kalian?

Ada yang kangen Antara Cinta dan Lara gak? Atau kangen tokoh-tokoh di dalamnya.

Akua mau tahu nih, kalian kalau baca wattpad sukanya rebahan atau duduk?

Bintangnya jangan lupa dipencet dulu ya. :)

Play List Kamu|| Rumpang ~ Nadin Amizah

Happy Reading.

🍁🍁🍁
Ada seseorang yang kehadirannya dinanti, tetapi ia tak kunjung kembali. Ada seseorang yang kehadirannya tak pernah  dinanti, tetapi ia malah hadir di sini.
🍁🍁🍁



Akhir pekan, Binar berkunjung ke makam almarhumah Rio. Tempat ini sudah lama tidak Binar kunjungi sejak beberapa bulan terakhir. Banyak kesibukan yang membuat Binar tidak datang kemari, salah satunya adalah sibuk untuk baik-baik saja dengan keadaan yang ada.

Kali ini Binar tidak sendirian, melainkan bersama Vera, Bima, dan juga Fay. Bagi Vera, bagaimanapun juga Rio adalah mantan suaminya, ayah dari putra-putrinya. Vera juga mencintai Rio, walau akhir kisah mereka tidak bahagia.

Untuk Bima, Rio tetap menjadi ayah yang terbaik selama ini. Meskipun, kasih sayang yang ia dapat hanya sementara. Bahkan, di saat kepergian Rio, Bima tidak ada di sana. Sedangkan bagi Fay, Rio sama saja ayah tirinya. Sekaligus Fay ingin meminta maaf atas kelakuannya selama ini terhadap Binar.

Binar berjongkok di depan makam ayahnya. Tangannya menabur bunga di atas gundukan tanah yang sudah belasan tahun ini menjadi liang terakhir cinta pertamanya. Ia menatap batu nisan ayahnya dengan berkaca, tangannya berpindah untuk mengelus lembut nisan yang bernama Rio Sanjaya tersebut.

"A-ayah, Binar dateng lagi di sini, buat jengukin Ayah." Suara Binar sedikit terbata. "Kali ini Binar gak sendiri lagi, Yah, tapi sama Mama, dan juga Bima, ibu dan juga saudara laki-laki Binar."

"Binar juga sama Fay, saudara tiri Binar." Mata Binar berkaca. "Binar sekarang udah gak sendiri lagi, Yah. Binar udah mendapat cinta dari orang-orang yang Binar sayang. Ayah gak perlu khawatir lagi, Ayah tetap bahagia, ya, di sana."

Vera menatap Binar sayu, bibirnya membentuk senyuman tipis. Lalu ikut menabur bunga di makam mantan suaminya. "Mas, maaf. Maaf karena baru bisa datang lagi ke sini. Maaf karena selama ini aku belum bisa menjadi Ibu yang baik untuk anak-anak kita. Tapi, aku akan berusaha mendidik mereka dengan baik. Aku akan menebus semua kesalahanku terhadap Binar selama ini."

Mata Vera basah, ia tangis pilu. "Aku juga minta maaf, Mas. Karena sudah meninggalkan kamu di saat kamu terpuruk. Bahkan, karena aku juga, anak-anak kita saling terpisah."

Bima mengelus lembut pundak Vera. Ia tidak tega melihat ibu kandungnya menangis. "Yah, ini Bima, jagoan kecil Ayah. Dulu, Ayah selalu berpesan ke Bima, supaya Bima selalu menjaga dan melindungi Binar. Maaf karena Bima sudah ingkar janji, Yah. Bima telah menyakiti Binar, kembaran Bima sendiri. Tapi, sekarang Bima janji, Bima gak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama."

"Maaf juga karena Bima baru datang ke sini." Ini, untuk pertama kalinya Bima datang ke makam Rio. Selama ini dia tidak mengetahui di mana tempat pengistirahatan terakhir ayahnya. Bahkan, di detik-detik terakhir Rio mengembuskan napasnya pun, Bima tak ada. "Bima sayang Ayah."

Fay yang melihat itu ikut terharu, dia sangat senang melihat keluarga yang lama retak itu kembali satu. Sebenarnya Fay sendiri ikut andil membuat Vera dan Bima memutuskan untuk menjauhi Binar.

Antara Cinta dan Lara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang