Part 40 - Kita dan Semesta

191 32 105
                                    

Wah, gak nyangka udah kepala empat.

Makasih buat yang udah baca.

Jangan lupa bintangnya dipencet ya. Biar bejo. Masa baca ceritanya Binar yang penuh problematika cuma intip-intip manja doang.

Play List Kamu|| Yang Kurasa ~ Reza Darmawangsa

Happy Reading

🍁🍁🍁Kamu adalah obat, sekaligus tempat penghilang penat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍁🍁🍁
Kamu adalah obat, sekaligus tempat penghilang penat. Kamu adalah perisai, sekaligus bagian narasi hidup yang tak akan pernah usai. Kisah ini baru saja dimulai, aku dan kamu akan menjadi kita tanpa pernah berandai-andai.

🍁🍁



Dana menyandarkan tubuhnya di depan pintu kelas Binar. Dia sedang menunggu gadis itu keluar. Dana mengangguk ramah, saat Pak Sa Lee Min keluar dari ruangan kelas itu.

Para siswa-siswi kelas 12 IPA 1 mulai berhamburan keluar. Yang ditunggu-tunggu oleh Dana pun tiba, Binar keluar kelas dengan raut wajah sedikit kaget.

"Ngapain lo berdiri di depan kelas gue?"

"Nungguin calon pacar, mau diajak ke kantin bareng, dong," jawab Dana dengan raut wajah bahagia. "Ayo!"

Binar sedikit kaget saat tangannya digenggam oleh Dana. Detik berikutnya, langkah Binar sudah sejajar dengan Dana, berjalan seirama di koridor sekolah.

Desas-desus mulai terdengar---dari siswa-siswi yang tidak sengaja mendengar kedekatan mereka. Pasalnya, Dana---si Duta Siswa Tertampan SMENTA yang jarang dekat dengan cewek manapun, sekarang malah jalan berdua dengan Binar.

"Mereka pacaran?"

"Gak mungkinlah, mana mau  Dana sama cewek aneh kayak Binar."

"Tapi mereka cocok tau."

"Cocok dari mana, cantikan juga gue."

"Mereka uwu banget."

"Pasangan yang kiyud, deh. Terpesona jadinya."

Itulah bisik-bisik yang didominasi para siswi SMENTA yang kebanyakan memang penggemar Dana. Ada yang mendoakan baik, ada pula yang sebaliknya.

"Dan, bisa lepas gak?"

Dana melirik Binar. "Apanya yang dilepas? Seragam gue?" Dengan santainya Dana mengucapkan hal itu. "Oh gue tau? Lo mau lihat perut kotak-kotak gue, ya?"

Binar meringis, kedua bola matanya memutar malas. "Pikiran lo kejauhan.  Maksud gue, bisa lepasin tangan gue, gak? Malu soalnya. Orang-orang pada ngira kita pacaran tau."

Antara Cinta dan Lara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang