Part 5 - Ingin Seperti Yang Lain

279 75 203
                                    

Selamat datang di part 5 cerita ini.

Jangan lupa vote dulu ya sebelum baca. Sengaja aku taruh di atas biar gak kelupaan.

Play list untuk part ini || I'm alone i'm a broken home

Dengerin lagu di mulmed ya, biar lebih ngefeel. 👆

Happy Reading.

🍁🍁🍁Manusia kuat bukanlah manusia yang tidak pernah menangis dalam hidupnya, tapi yang berusaha bangkit dari keterpurukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍁🍁🍁
Manusia kuat bukanlah manusia yang tidak pernah menangis dalam hidupnya, tapi yang berusaha bangkit dari keterpurukannya. Menjalani takdir semesta dengan lapang dada, karena yakin jika semua akan kembali berwarna pada waktunya.
🍁🍁🍁

Mata Binar terlihat bengkak, itu hasil dari aktivitas menangisnya tadi malam. Luka itu masih terasa, masih jelas di depan mata.

Binar sama sekali tidak fokus mendengarkan penjelasan guru di depan. Bahkan, ia berulang kali ditegur karena melamun. Saat ditanya 'kenapa?' jawaban yang selalu diandalkan adalah ....

''Gak papa, Bu.''

Murid yang paling aktif di kelas. Kini berubah, merenung dan melamun. Buku yang biasanya ia penuhi oleh coretan materi pelajaran, kini kosong, tak ada satu tinta pena pun yang menetes di sana.

"Binar, kamu sakit? Ibu lihatin dari tadi kayak gak konsen gitu?" tanya Bu Vika.

Binar menggeleng, berusaha tersenyum. Yang sakit hati saya, Bu.

Tentu saja hal itu hanya bisa ia utarakan dalam hati. Di dunia ini, kebanyakan orang hanya ingin mengetahui bukan memahami. Lagipula jika Binar memberitahu, tidak ada gunanya sama sekali.

"Kalau mau ke UKS ya ke UKS aja, muka kamu pucet lho," ucap Bu Vika, takut terjadi sesuatu pada Binar.

Saran yang diberikan Bu Vika benar juga dalam pikiran Binar. Jika ia di kelas tapi tidak konsentrasi juga percuma.

Binar berjalan pelan, tak tentu arah. Kejadian semalam muncul kembali, mengusik pikirannya. Apalagi darah keluar dari kening Fay yang menyebabkan gadis itu izin sakit untuk hari ini.

Binar memang tidak bersalah, tapi bagaimanapun juga ia harus minta maaf. Gara-gara dia Fay terluka. Seharusnya semalam Binar langsung membantu Fay berdiri. Binar tidak melakukan itu karena dia sendiri takut darah.

Yang tambah mengusik pikirannya adalah amarah Vera bertambah lipat ganda untuknya. Jika Ferdi tahu tentang masalah semalam dari Vera pasti Binar dimarahi lagi. Atau mungkin ... malah diusir dari rumah. Binar tidak mau hal itu terjadi. Ia tidak mau kehilangan keluarganya lagi meskipun hanya sebuah nama yang tidak benar-benar nyata untuknya.

Antara Cinta dan Lara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang