LB 41

6K 654 59
                                    

Happy reading!
~~

Shani, Feni, dan Aya memarkirkan sepedanya di taman.

"Katanya mau jajan, kok kesini?" tanya Aya yang tidak mengetahui apa-apa

"Gw ada masalah yang mesti diselesain sama Shani. Kalau lo mau jajan, lo duluan aja" ucap Feni segera menyusul Shani

Aya hanya menatap bingung pada kedua sahabatnya, lalu ia memilih untuk mengikuti Shani dan Feni.

"Jadi?" ucap Shani menatap Feni

"Jadi waktu itu gw ditelpon bokap lo, dia nyuruh gw dateng ke rumahnya"

"Lo juga?!" ucap Aya menatap kaget pada Feni

"Jadi kalian berdua ditelpon bokap gw?"

Feni dan Aya serentak menganggukan kepalanya

"Tapi gw ga keangkat sih.." ucap Aya

"Terus lo ngapain dirumah om Reynan?" tanya Aya pada Feni

"Dia bilang bakal kasih gw berapapun, asalkan gw ngasih tau tentang Shani sama Grac-"

"LO?!" Shani mencengkram kerah seragam Feni dan menatap marah padanya

"Udah gw duga itu pasti lo!"

Feni mengerutkan keningnya, tidak mengerti maksud dari ucapan Shani. Shani mencengkram kuat kerah seragam Feni. Namun beberapa saat kemudian, Shani melepaskan cengkraman itu dan mendorong Feni pelan.

"Maksud lo apaan Shan?" tanya Feni yang benar-benar tidak mengerti dengan ucapan Shani

Shani menundukan kepalanya, lalu mengusap wajahnya kasar. "Kenapa lo tega ngelakuin ini sama gw Fen? Kapan lo bisa lebih milih gw dibandingkan uang?"

"Hah-"

"Stop Fen! Gw muak liat lo seakan-akan ga tau apa-apa!"

"YA KARNA GW EMANG GA TAU APA-APA SHANI INDIRA!" ucap Feni menatap kesal pada Shani

"Gw emang dateng ke rumah lo, terus bokap lo nawarin tentang perjanjian itu. Tapi gw lebih milih lo dibanding uang yang om Reynan tawarin! Gw bilang ke dia, lo sama Gre cuman temenan. Udah gitu, gw langsung balik karna gamau bikin masalah sama om Reynan!" ucap Feni menjelaskan semuanya

"L-lo serius?"

"Gw serius! Ngapain juga gw boong" ucap Feni memutar bola matanya malas

"J-jadi bokap gw tau dari siapa dong?"

"Tau apa?"

"Tau kalau gw sama Gracia pacaran"

Aya dan Feni sontak menatap kaget pada Shani. Mereka berdua menepuk pundak Shani beberapa kali, namun Shani hanya menatap bingung pada keduanya.

"Kita harus balik sekarang!" ucap Feni panik

"Tapi kenapa?"

"Bokap lo dateng ke rumah Gracia!"

"Hah-"

Feni menunjukan ponselnya pada Shani, tepatnya ia memperlihatkan pesan yang dikirimkan Anin padanya. Tanpa membuang waktu lagi, mereka segera mengambil sepeda dan kembali ke rumah Gracia dengan tergesa-gesa. Dan benar saja, begitu mereka sampai, mereka melihat Reynan dan Jessica. Dan yang semakin membuat mereka terkejut adalah melihat Winata yang terlihat akrab dengan Reynan.

"Nah itu Shani" ucap Winata membuat Reynan menoleh kearah Shani

"Shani, Papa kamu nyariin daritadi. Dia khawatir kamu telat pulang ke rumah katanya"

LUCKY BASTARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang