LB 22

7.6K 692 30
                                    

Happy reading!
~~

Jam dinding sudah menunjukan pukul 6 pagi dan Gracia masih belum memejamkan matanya. Semalam saat Gracia terbangun, Shani tiba-tiba berceloteh tidak jelas. Gracia mengecek kondisi Shani, dan ternyata Shani demam tinggi. Jadi semalaman Gracia sibuk mengompres dan menjaga Shani. Gracia menoleh kesamping saat merasakan pergerakan dari Shani. Gracia memasang senyumnya semanis mungkin saat Shani membuka kedua matanya.

"Pagi kesayangan Gege"

Shani hanya membalas sapaan Gracia dengan senyuman. Shani sedikit merasakan pusing dikepalanya, jadi ia hendak memijit kepalanya.

"Ini apa?" tanya Shani saat menemukan handuk kecil yang berada di dahinya

"Semalem kamu demam tinggi"

"Pantes aja pusing, makasi ya.." ucap Shani tulus pada Gracia

"Tapi kenapa kamu bisa tiba-tiba demam gitu?"

"Kayanya kelamaan diem di air" ucap Shani sembari mengubah posisinya menjadi duduk

"Air? Kolam renang maksudnya? Ngapain kamu disana?" tanya Gracia terus-menerus

Shani kembali mengingat saat dimana Anin tiba-tiba menariknya, membuat Shani kehilangan keseimbangan lalu tercebur kedalam kolam renang. Shani yang tidak terima dengan hal itu segera menarik Anin untuk ikut tercebur bersamanya. Mereka bermain air dalam waktu yg cukup lama. Dan karna itulah seragam keduanya menjadi basah kuyup.

"Ga ngapa-ngapain"

Gracia menatap curiga pada Shani. Saat Gracia hendak bertanya lagi, Shani juga hendak bangkit dari duduknya. Dengan cepat Gracia menahan Shani.

"Mau kemana?"

"Mandi, siap-siap sekolah"

"Kamu masih demam, udah ga usah sekolah" ucap Gracia sembari menempelkan punggung lengannya pada kening Shani

"Aku harus sekolah. Hp aku ketinggalan di loker gedung olahraga. Lagian aku juga hari ini harus nyiapin semua keperluan buat tunangan Papa"

"Aku ikut ya?"

Shani hanya menganggukan kepalanya

"Masih marah ga?" Tanya Gracia pelan

Shani menggelengkan kepalanya pelan. Gracia tersenyum senang lalu mencoba untuk mencium Shani, namun dengan cepat Shani menghindar dan beranjak dari tempat tidurnya.

"Kamu boong" ucap Gracia dengan bibir yang dimajukan beberapa centi

Shani hanya tersenyum lalu mengacak rambut Gracia. Setelah itu Shani langsung melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam kamar mandi. Setelah Shani selesai, barulah Gracia membersihkan badannya. Mereka berdua bersiap untuk berangkat ke sekolah. Karna Gracia tidak membawa seragam miliknya, jadi terpaksa ia harus meminjam milik Shani. Mulai dari kemeja, rok, sampai sepatu, semuanya milik Shani.

"Shani Indira.."

"Hm?"

"Seragam kamu wangi banget. Semprot parfumnya sebotol ya" ucap Gracia dengan polosnya

"Hm"

"Suka banget sama parfum?"

"Iya"

Shani baru saja selesai memakai dasi miliknya. Setelah itu, ia meraih dasi yang lainnya. Shani berdiri tepat dihadapan Gracia. Shani mulai memasangkan dasi tersebut pada seragam Gracia.

"Lebih suka aku atau parfum?" tanya Gracia tiba-tiba

"Parfum" jawab Shani acuh

Shani tidak menghiraukan wajah Gracia yang sudah ditekuk. Shani hanya ingin fokus pada dasinya.

LUCKY BASTARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang