LB 44

8.4K 685 114
                                    

Happy reading!
~~

"Gio.." panggil Reynan

Pria bertopi hitam yang selama ini mengikuti Gracia itu menoleh pada Reynan.

"Iya kenapa tuan?"

"Bisakah kamu membereskan anak itu pada malam ini?"

"T-tapi dia tidak pernah berdekatan dengan anak tuan. Dia menepati janjiny-"

BRAK

Gio menunduk takut. "M-maaf tuan!"

"Mana senjata kamu?"

Gio menyerahkan pistol miliknya pada Reynan dengan tangan yang bergetar ketakutan. Reynan langsung mengambil pistol tersebut. Reynan menodongkan pistol tersebut pada kepala Gio.

"Bagaimana kamu bisa membunuh seseorang dengan tangan yang bergetar seperti itu?"

Gio seketika langsung mengepalkan kedua tangannya, namun tetap saja Reynan bisa melihat dengan jelas ketakutan Gio.

"Jika bukan Jessica yang merekomendasikan kamu pada saya, saya tidak akan pernah memakai pembunuh bayaran amatir seperti kamu" ucap Reynan menoyor kepala Gio menggunakan pistol ditangannya

"Berarti ini pertama kalinya kamu membunuh seseorang?"

Gio menganggukan kepalanya pelan.

"Kalau begitu kamu tidak perlu membunuh-"

"S-saya bisa melaksanakan perintah tuan!" ucap Gio cepat menegakkan kepalanya

"Tidak perlu. Dan untuk bayaran, kamu tetap saya bayar"

"Tuan serius?" tanya Gio dengan wajah senangnya

Reynan menganggukan kepalanya. "Kamu cukup bawa anak itu ke tengah jalan didepan sana. Bisa?"

"Bisa tuan!" ucap Gio menganggukan kepalanya cepat

"Tapi dengan satu syarat!"

"A-apa?"

"Kamu harus menggantikan posisi saya"

"M-maksudnya?"

"Kamu yang akan diproses secara hukum setelah kematian Gracia. Gimana?"

Raut wajah Gio seketika berubah, tatapannya berubah menjadi kosong. Namun setelah beberapa menit berpikir, Gio akhirnya menyanggupi semua yang dikatakan Reynan. Gio terpaksa melakukan ini karna ia sangat membutuhkan uang itu.

"Saya bersedia menggantikan tuan.."

"Good choice! Sekarang segera bawa anak itu" ucap Reynan mengembalikan pistol milik Gio, lalu pergi meninggalkannya.

Gio menyimpan pistol miliknya, dan segera mencari keberadaan Gracia. Dan tanpa diduga ia bertemu dengan Gracia, namun setelah Gracia melihatnya, Gracia kembali masuk kedalam kamarnya. Gio mengikuti Gracia, namun tetap menjaga jarak dengan Gracia. Gio melihat Gracia yang memasuki sebuah kamar. Setelah Gio mengetahui dimana kamar Gracia berada, ia pergi terlebih dahulu sembari menunggu Gracia tertidur.

Setelah beberapa jam, Gio kembali menghampiri Gracia. Gio mencoba untuk membuka pintu kamar Gracia, dan beruntungnya pintu tersebut tidak terkunci. Begitu ia masuk, ia melihat ada dua orang siswa yang terlelap di atas tempat tidur. Lalu ia kembali berjalan perlahan untuk mencari keberadaan Gracia. Akhirnya Gio menemukan Gracia yang sedang tertidur di sofa bersama dengan Shani. Gio untuk sekejap menatap tidak tega pada keduanya, namun mau tidak mau ia harus melakukan ini.

LUCKY BASTARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang