Happy reading!
~~Shani pergi ke area belakang sekolah dengan keadaan badan yang basah kuyup. Disana ada satu ruangan yang sudah tidak terpakai. Ruangan tersebut biasa digunakan oleh Shani, Aya, dan Feni untuk sekedar bersantai atau belajar bersama, namun tempat itu lebih cocok disebut sebagai markas mereka di sekolah
Shani memberi kabar pada Aya bahwa ia tidak bisa mengikuti kelas hari ini. Shani juga memberitahu Aya untuk membawa Feni ke markas mereka sepulang sekolah. Sekarang Shani hanya bisa menunggu kegiatan belajar mengajar selesai, karna tidak mungkin ia masuk ke kelas dengan keadaan seperti ini. Shani menyalakan kipas angin lalu duduk di kursi dan mulai bermain dengan ponsel miliknya
Tiba-tiba Shani teringat kejadian beberapa menit yang lalu, saat dimana Gracia tiba-tiba menciumnya. Shani mengusap pelan bibirnya
"Bibir gw udah ga suci lagi" ucap Shani menunduk lesu
"Gw ga ngerti sama tuh anak!" ucap Shani tiba-tiba berdiri dan menggebrak meja dihadapannya
"Ko bisa dia ngelakuin hal itu ya? Padahal kan semalem maksud omongan gw cuma bercanda, ko dia nanggepinnya serius ya? Apa jangan-jangan dia beneran suka sama gw? Ya gw tau gw mempesona tapi ga langsung maen cium juga anjir!" ucap Shani berjalan perlahan sembari mengacak rambutnya yang basah
"Ini juga, kipas angin ga guna! Seragam gw kering engga, malah gw jadi masuk angin!" gerutu Shani melampiaskan kekesalannya pada kipas angin yang tidak bersalah lalu menekan tombol off untuk mematikan benda tersebut
Shani kembali ke tempat duduknya. Shani berulang kali mengecek jam pada ponselnya, untuk melihat berapa lama lagi bel pulang sekolah akan berbunyi. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya bel pulang sekolah pun terdengar. Tidak lama kemudian masuklah Aya yang menjinjing tas milik Shani dan diikuti oleh Feni yang bersembunyi dipunggung Aya
"Lo kecebur dimana Shan?" tanya Aya saat melihat keadaan Shani
"Kolam renang"
"Ko bisa? Bukannya tadi lo ngajak Gracia buat ketemu disana itu buat jailin dia ya? Ko malah jadi lo yang basah?" tanya Feni yang sudah sangat paham jalan pikiran sahabatnya itu
"Niatnya sih gitu, gw mau ceburin dia. Eh malah.." ucap Shani menggantungkan ucapannya untuk menemukan jawaban yang lebih baik, karna tidak mungkin ia jujur kepada kedua sahabatnya itu. Jika Shani bercerita dengan jujur maka ia akan habis ditertawakan oleh kedua sahabatnya itu
"Malah?"
"Malah gw kepeleset duluan" ucap Shani tertawa canggung
"Apes bener lo!" ucap Aya melemparkan tas milik Shani kepada pemiliknya lalu mengambil posisi duduk dihadapan Shani
"Ga pegel lo berdiri mulu? Sini!" titah Aya pada Feni yang masih berdiri ditempatnya. Feni mengikuti ucapan Aya dan duduk disampingnya
"Jadi, lo yang cerita atau kita yang tanya nih?" tanya Shani pada Feni
"Gw yang cerita!" jawab Feni yang sudah paham maksud dari pertanyaan Shani
"Yauda langsung"
"Jadi belakangan ini bokap gw balik lagi suka maen judi, dan dia kalah terus. Otomatis utang dia semakin banyak dan dia gamau tanggung jawab, dia kabur gitu aja gatau kemana. Jadi banyak preman yang dateng ke rumah buat cari bokap gw. Mereka ngancem bakal bikin perhitungan sama nyokap gw kalau misalkan dia tetep nyembunyiin suaminya. Padahal gw sama nyokap bener-bener gatau keberadaan dia sekarang dimana. Gw ga punya pilihan lain selain bayarin utang-utang si brengsek itu" ucap Feni penuh penekanan
Aya dan Shani dapat melihat sorot mata Feni yang penuh dengan kemarahan dan kekecewaan pada ayahnya. Shani dan Aya sama-sama memilih diam terlebih dahulu sampai Feni selesai menceritakan masalahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY BASTARD [END]
Fanfiction"Gw suka sama lo.. Gracia!" "H-hah?" "Tapi boong!" [25 April 2020 - 13 Feb 2021]