LB 17 [Love Me or Leave Me]

9K 686 38
                                    

Happy reading!
~~

Hari ini merupakan hari ke-5 Shani hanya berdiam diri saja dirumah. Biasanya Aya selalu menemani Shani untuk sekedar bermain games atau menonton di apartemennya. Tapi hari ini berbeda, Aya tidak bisa menemani Shani karna ia sedang ada urusan dengan keluargannya. Sekarang Shani hanya bisa memandangi rekening rahasia miliknya yang tidak diketahui oleh siapapun, bahkan Reynan dan Chika pun tidak mengetahuinya.

"500jt cukup buat apa?" ucap Shani bertanya pada dirinya sendiri, lalu ia kembali menyimpan buku rekening tersebut ditempat yang menurutnya aman

Shani kemudian mengecek ponsel miliknya, ia berharap seseorang yang saat ini sangat ia rindukan akan mengirim pesan singkat padanya. Tapi lagi-lagi hanya kekecewaan yang Shani dapatkan, Gracia sama sekali tidak menghubunginya. Sejak Shani diskors, Gracia sama sekali tidak berusaha untuk mencarinya.

"Gw harap ini bukan perasaan satu arah, gw harap lo punya rasa yang sama Gre. Tapi ngeliat kondisi sekarang, kayanya harapan gw terlalu tinggi"

Shani menghembuskan nafas kasarnya saat menyadari hari ini adalah tepat hari ke-30 semenjak taruhan itu dimulai, artinya ini merupakan hari terakhir. Hari terakhir dimana Shani dan Gracia harus mengakhiri permainan mereka, yang artinya hubungan mereka sebagai sepasang kekasih juga harus segera berakhir.

Saat ini Shani berpikir untuk menemui Gracia disekolah. Seperti biasa Shani selalu memakai hoodie miliknya terlebih dahulu, lalu ia segera keluar dari apartemennya. Shani mengeluarkan sepeda miliknya yang sudah sangat jarang ia gunakan. Shani mulai mengayuh sepedanya. Masih ada waktu sekitar 1 jam sebelum jam pulang sekolah, jadi Shani mengayuh sepedanya tidak terlalu kencang.

Sesampainya disekolah Shani menunggu Gracia di pintu gerbang. Tak lama kemudian, satu persatu siswa mulai meninggalkan sekolah tersebut. Saat Shani sedang mencari keberadaan Gracia, mobil milik kepala sekolah berhenti tepat didepannya. Kaca jendela mobil tersebut diturunkan, menampilkan Hendra yang tengah menatap Shani dengan tatapan yang Gracia tidak mengerti. Gracia menyadari tatapan itu berbeda dengan saat pertama kali mereka bertemu. Kali ini Gracia merasa Hendra dan Shani saling melemparkan tatapan kebencian.

"HAI CI SHANI!" ucap Christy semangat

"Hai" ucap Shani tersenyum dan melambaikan tangannya

"Aku denger berita tentang ci Shani kemarin, parah banget sih yang udah berani fitnah ci Shani. Mana sampe ci Shani diskors lagi. Kalau aku tau siapa orangnya, pasti bakalan aku pukul tuh orang!" ucap Christy menggerutu

"Kalau pelakunya lebih tua dari kamu gimana, masih berani?" ucap Shani tertawa pelan mendengar Christy yang masih saja menggerutu

"Berani dong! Apalagi kalau pelakunya lebih tua dari aku, pasti dia ga punya malu. Udah tua kok ngelakuin hal kaya gitu. Pokoknya aku ga suka orang itu!"

Shani menahan tawanya saat mendengar umpatan yang dilontarkan Christy, sesekali Shani melirik ke arah Hendra

"Emang ci Shani tau siapa orangnya?" tanya Christy

"Engga, gatau" ucap Shani menggelengkan kepalanya lalu tersenyum penuh arti pada Hendra

"Kamu keluar aja Gre, samperin Shani. Dia pasti ada perlu sama kamu" ucap Hendra pada Gracia. Hendra mencoba bersikap seperti biasa, seperti ia tidak mempunyai masalah apapun dengan Shani dihadapan kedua anaknya

"Papa sama Christy pulang duluan aja ya" ucap Gracia keluar dari mobilnya

Hendra dan Christy sama-sama menganggukan kepalanya. Christy melambaikan tangannya pada Shani dan Shani dengan senang hati membalasnya. Mobil tersebut mulai berjalan menjauh meninggalkan Shani dan Gracia

LUCKY BASTARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang