LB 7

8.3K 769 18
                                    

Happy reading!
~~

Hari sabtu malam merupakan waktu yang tepat untuk para remaja menghabiskan malamnya di luar rumah, sekedar untuk bermain bersama teman atau menghabiskan waktu bersama kekasih. Begitu pun dengan Shani, Aya dan Feni. Mereka berkumpul di apartemen Shani untuk menyusun rencana bermain mereka. Namun sebelum itu, mereka bertiga mempunyai kebiasaan jika sedang berkumpul pasti selalu ada makanan disamping mereka. Karna kebetulan hari ini stok cemilan di apartemen Shani kosong, terpaksa Shani harus membeli cemilan terlebih dahulu sedangkan Aya dan Feni menunggunya di apartemen

Shani berjalan dengan menenteng satu plastik penuh berisi cemilan yang ia beli di minimarket yang berada tidak jauh dari apartemennya. Shani membawa belanjaannya ditangan kiri sedangkan tangan kanannya sibuk memainkan ponsel. Pandangan Shani masih terfokus pada ponsel miliknya sampai memasuki lift. Shani memasukan ponselnya saat hendak menekan tombol pada lift tersebut. Shani baru menyadari jika didalam lift tersebut ada orang lain selain dirinya

"Lo ngapain disini?" tanya Shani membuka topi hoodienya

Orang tersebut adalah Gracia. Gracia yang sedang menenteng beberapa minuman, yang Shani yakini itu adalah pesanan milik teman-temannya

"Lo kerja part time?" tanya Shani lagi saat Gracia masih melongo menatapnya

"Hah? Engga kok"

"Terus itu apaan?" tanya Shani menunjuk barang bawaan Gracia

"Bantuin temen nganterin orderan"

"Kok mau?"

"Karna lagi ada waktu luang aja" jawab Gracia seadanya dan Shani hanya mengangguk-angguk saja

"Orderannya atas nama Aya bukan?" tanya Shani

"Iya"

"Lo balik aja, minumannya biar gw yang anter. Itu pesenan temen gw ko" usul Shani hendak mengambil kantong yang berada ditangan Gracia, namun Gracia dengan cepat menariknya

"Ga usah!" tolak Gracia cepat

"Yauda terserah" ucap Shani lalu kembali mengeluarkan ponsel miliknya dan kembali memainkannya

"Lo tinggal disini?" tanya Gracia

Shani menangguk tanpa menoleh pada Gracia. Tiba-tiba Shani merasakan ujung hoodienya seperti ditarik. Shani melihat Gracia yang sedang memegangi ujung hoodienya seperti ketakutan. Gracia menyadari arah pandangan Shani, ia dengan cepat melepaskan pegangannya pada hoodie Shani lalu sedikit memberi jarak dengan Shani

"Kok lo mau tinggal di apartemen yang serem kaya gini?"

"Emang menurut lo ini serem ya?" tanya Shani dan langsung diangguki dengan cepat oleh Gracia

Shani tiba-tiba terpikiran sebuah ide dikepalanya. Ia tersenyum jahil, yang tentu saja tidak Gracia sadari

"Lo mau tau ga penyebab apartemen ini jadi serem?" tanya Shani

"Enggak!" tolak Gracia mentah-mentah

"Jadi dulu tuh-"

"Ih gw bilang gamau Shani!" kesal Gracia siap melayangkan pukulannya

"Terjadi pembunuhan diapartemen ini, tepatnya di lift ini!"

Gracia melayangkan satu pukulannya pada Shani lalu langsung beranjak bersembunyi di belakang punggung Shani. Gracia mencengkram ujung hoodie Shani sembari mendengus kesal karna mendengar Shani yang masih mentertawakannya. Pintu lift terbuka namun Gracia masih diam diposisinya

"Lo ga akan keluar?"

"Lo duluan cepet!" ucap Gracia mendorong punggung Shani agar Shani berjalan maju dan ia mengikutinya dari belakang

LUCKY BASTARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang