Happy reading!
~~GRE POV
~~Akhirnya hari ini tiba, hari dimana aku dan Shani akan segera bertemu. Ya, selama tiga hari ini aku sengaja tidak menghubunginya karna aku ingin dia fokus pada olimpiadenya. Pagi hari tadi aku mengirimkan pesan untuk memberikannya semangat dan aku juga berjanji akan menemuinya.
Kepintaran Shani tidak perlu diragukan lagi, jadi aku sangat yakin Shani akan mendapatkan peringkat pertama. Karna jam masih menunjukan pukul 2, dan Shani selesai pukul 4, itu berarti aku masih mempunyai waktu kurang lebih 2 jam sebelum aku menemui Shani. Akhirnya aku memutuskan untuk berkeliling di sebuah mall.
Setelah cukup lelah berjalan-jalan, aku menemukan sebuah toko yang berhasil menarik perhatianku. Dan mataku langsung tertuju pada sebuah kalung berbentuk bulat yang terukir peta dunia di dalamnya. Entah kenapa aku langsung menyukai kalung itu. Dan pada saat itu juga bayangan Shani tiba-tiba melintas dipikiranku. Aku tersenyum menatap kalung yang berada digenggamanku, aku pikir aku akan memberikannya pada Shani sebagai hadiah dia sudah berhasil mendapatkan peringkat satu. Tanpa berlama-lama lagi, aku segera membeli kalung tersebut.
Karna hari sudah mulai sore, dan jam juga sudah menunjukan pukul 3.20, jadi aku memutuskan untuk segera menuju ke universitas dimana Shani berada. Aku memesan ojek online, dan hanya memerlukan waktu 15 menit untuk sampai di universitas. Namun sepanjang perjalanan, ada sebuah mobil yang terus menerus mengikutiku. Aku tidak merasa asing dengan mobil tersebut, namun aku lupa terakhir kali aku melihat mobil itu dimana.
Begitu sampai di universitas, mobil tersebut pun ikut berhenti, namun tetap menjaga jarak denganku. Aku menatap takut pada mobil tersebut, lalu berjalan cepat menuju ke parkiran. Aku mengirimkan pesan singkat pada Shani yang memberitahukan bahwa aku sudah sampai disini. Aku harap Shani akan segera datang.
Tiba-tiba telponku berdering, tadinya aku bersyukur karna aku kira itu adalah Shani. Namun saat aku melihat ponselku, disitu terlihat sebuah nomor baru. Aku memilih untuk mengabaikan panggilan tersebut. Namun si penelepon tampaknya belum menyerah, ia lagi-lagi menghubungiku beberapa kali. Karna merasa terganggu, aku mencoba untuk menerima panggilannya.
"Hallo.."
"Kenapa lama sekali menerima panggilan dari om"
"O-om Reynan. M-maaf om saya gatau kalau ini nomor om. Jadi ada perlu apa om?"
"Putusin Shani!"
Begitu mendengar perkataan om Reynan, seketika badanku membeku. Aku mencoba mengedarkan pandanganku untuk mencari keberadaan om Reynan. Dan tiba-tiba mobil yang sedari tadi mengikutiku menurunkan kaca jendelanya. Walaupun jarak kita cukup jauh, namun aku masih bisa melihat dengan jelas bahwa yang berada didalam mobil tersebut adalah om Reynan.
"K-kita cuman temen baik om"
"Kamu tidak perlu repot-repot berbohong Gracia.. Shani sudah mengakui semuanya"
Shani? Sudah mengakui semuanya? Tapi kenapa dia tidak pernah cerita apapun. Aku terdiam untuk beberapa saat, sampai suara om Reynan berhasil menyadarkanku.
"Jadi bagaimana?"
"M-maaf saya ga bisa-"
"Hah.. Jadi saya terpaksa harus menggunakan cara ini"
"Saya kasih pilihan sama kamu, putus dengan Shani atau kamu akan kehilangan Shani selamanya"
"M-maksudnya?"
"Kamu lihat gedung disebrang kamu?"
Meskipun om Reynan tidak bisa melihatnya, namun aku tetap menganggukan kepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY BASTARD [END]
Fanfiction"Gw suka sama lo.. Gracia!" "H-hah?" "Tapi boong!" [25 April 2020 - 13 Feb 2021]