LB 32

6.9K 728 34
                                    

Happy reading!
~~

"BULLSHIT"

Meskipun Shani merasa sedikit kesal pada Gracia, namun Shani tidak melepaskan cengkramannya. Shani melihat ke sekelilingnya, para siswa yang berkumpul mulai heboh membicarakan Shani dan Gracia. Karna tidak ingin menjadi tontonan para siswa, Shani menarik Gracia untuk ikut bersamanya. Gracia sedari tadi memberontak meminta dilepaskan pada Shani. Namun Shani tidak menghiraukannya dan tetap menarik Gracia sampai Shani melihat pintu aula yang terbuka dan tidak ada siapapun disana. Tanpa berpikir lagi, Shani langsung menarik Gracia untuk masuk ke ruangan tersebut. Gracia menatap tidak suka pada Shani, lalu menghempaskan lengan Shani begitu saja. Saat Gracia hendak pergi dari ruangan tersebut, Shani lagi-lagi menahannya.

"Please jangan kaya anak kecil Gre!" ucap Shani sedikit membentak Gracia

"Aku? Aku kaya anak kecil? Kamu Shan yang kaya anak kecil! Maksud kamu apa sebar-sebar foto kaya gitu?!"

"See! Bahkan kamu gamau dengerin penjelasan aku dulu Gre!"

"Kamu mau jelasin apa lagi Shan? Semuanya udah jelas! Kamu udah berhasil ngancurin Papa aku!"

"UDAH BERAPA KALI AKU BILANG, ITU BUKAN KERJAAN AKU GRACIA!" bentak Shani yang sudah mencapai batas kesabaranya

"Terus siapa Shan? Siapa?!"

"ANIN!"

Seketika Gracia terdiam ditempatnya. Shani mulai mengatur nafasnya, ia tidak mau dikuasai oleh emosinya. Gracia menatap bingung pada Shani.

"Kenapa Anin?"

"Aku bakal jelasin semuanya sama kamu-"

"TES.. TES.. JIKA KALIAN INGIN MELIHAT KEBUSUKAN KEPALA SEKOLAH KITA YANG LAINNYA, KALIAN BISA SEGERA MENUJU KE AULA!"

Ucapan Shani terpotong karna tiba-tiba suara seseorang bergema disemua ruangan disekolah itu. Tak perlu menunggu lama, banyak siswa yang mendatangi aula dan rela berdesakan demi melihat keburukan orang lain. Tiba-tiba sebuah video ditayangkan didepan sana. Semua siswa yang memenuhi ruangan tersebut mulai ricuh saat melihat Anin dan Hendra berada disebuah kamar hotel. Semakin banyak siswa yang berdatangan untuk menyaksikan tayangan tersebut, guru-guru pun berusaha untuk membubarkan siswa-siswa diruangan itu, namun gagal. Shani ingin mencari orang yang mempersiapkan semua ini, namun untuk saat ini, ia tidak bisa meninggalkan Gracia sendirian.

Seketika hati Gracia merasa hancur saat melihat Anin dan Hendra saling menggoda. Cacian dan makian mulai terdengar dari siswa yang berada diruangan tersebut. Namun tayangan dimenit selanjutnya berhasil membuat ruangan tersebut semakin riuh. Berbeda dengan Gracia yang seketika terduduk lemas.

"Sekarang aku ada disamping kamu, jadi ga mungkin aku yang ngelakuin semua ini Gre. Sekarang kamu percaya kan?" ucap Shani menunjuk video yang masih terputar didepannya

Tidak ingin mendengar segala hujatan yang dilontarkan oleh semua orang yang berada diruangan tersebut, Gracia segera bangkit dan berlari keluar dari ruangan tersebut. Mengetahui fakta jika Hendra berselingkuh saja, sudah cukup membuat hatinya hancur. Sekarang ditambah fakta bahwa Anin adalah saudara kembarnya yang berarti Anin merupakan anak dari Hendra juga, namun dengan teganya Hendra melecehkan anaknya sendiri.

Gracia berlari menuju keruangan kepala sekolah dengan perasaan kecewa dan marah. Air matanya terus menerus memaksa untuk segera keluar, namun sekuat mungkin Gracia menahannya. Setetes air mata tiba-tiba berhasil lolos, dengan kasar Gracia segera menghapus air mata tersebut. Tiba-tiba Gracia bertemu dengan kedua sahabat Shani. Gracia menatap Feni dan Aya bergantian, lalu Gracia menoleh kesamping saat Shani baru saja berhasil mengejarnya.

LUCKY BASTARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang