LB 16

7.3K 713 32
                                    

Happy reading!
~~

Pagi hari ini seperti biasa Shani dan Chika berangkat ke sekolah bersama. Mereka sudah tiba di sekolah. Chika menghentikan langkahnya saat menaiki tangga

"Ci kayanya aku bakalan kena masalah deh" ucap Chika membalikan badannya menghadap pada Shani yang berbeda satu anak tangga dengannya

"Emangnya kenapa?"

"Kemaren Badr-" Chika menghentikan ucapannya saat melihat mobil yang sangat dikenalnya baru saja memasuki gerbang sekolah

"Ci itu mobil Papa kan?" tanya Chika menunjuk kearah parkiran. Shani mengikuti arah yang ditunjuk oleh Chika

"Lah iya, ngapain Papa ke sekolah?"

Chika dan Shani saling melemparkan tatapan bingungnya. Mereka sangat tau tentang kesibukan Reynan, tidak mungkin seorang Reynan membuang-buang waktunya percuma seperti sekarang ini. Chika dan Shani sama-sama mencoba mengingat kesalahan apa yang sudah mereka perbuat

"Perasaan cici ga buat salah apa-apa"

"Sama, aku juga ga buat salah kok"

"Terus ngapain Papa ke sekolah?"

"Apa gara-gara kemaren cici dihukum, terus bikin keributan dilapangan?" tanya Chika mengingat Shani yang kemarin sempat membuat keributan disekolah

"Tapi kan cici udah sering kaya gitu, ga ada tuh Papa dateng ke sekolah"

Bel masuk sudah berbunyi. Shani dan Chika terpaksa harus segera masuk kedalam kelasnya masing-masing. Shani masuk kedalam kelasnya, ia menyapa Aya dan juga Gracia. Sembari menunggu guru yang akan mengajar tiba, Shani membaringkan kepalanya diatas meja dan menghadap kearah Gracia. Posisi seperti ini sudah menjadi kebiasaan saat Shani dikelas, ia dapat memandangi Gracia sekaligus menjahilinya sesekali. Contohnya seperti sekarang ini, Shani terus menusuk-nusuk pipi Gracia menggunakan jarinya. Shani juga mencubit pipi Gracia, menjewer kuping Gracia, dan mengacak rambut Gracia. Biasanya Gracia akan memarahinya, namun sekarang Gracia hanya diam saja. Bahkan menoleh pun tidak

"KEPADA SHANI DAN AYA KELAS 12 IPS 3 DIMOHON UNTUK SEGERA MENUJU KE RUANGAN BK!"

Pengumuman tersebut menggema terdengar oleh semua orang yang sedang berada digedung sekolah ini. Shani dengan cepat melihat pada Aya, begitupun dengan Aya. Shani semakin yakin ada hal yang tidak beres yang tidak ia ketahui

"Pas kemaren gw bolos pelajaran, lo ada dikelas kan?" tanya Shani pada Aya

Aya menggelengkan kepalanya cepat

"Terus lo dimana?"

"Pas gw mau masuk kelas, gw ga liat lo sama Gracia. Yauda gw langsung cabut ke perpus, terus tidur disana"

Shani semakin yakin jika sesuatu terjadi saat mereka berdua tidak berada dikelas. Karna Aya dan Shani tidak mau menambah masalah lagi, mereka memutuskan untuk segera menuju keruang BK. Sesampainya mereka diruang BK, mereka melihat disana sedang berkumpul kedua orang tua Aya, Reynan, Melody, dan juga sang kepala sekolah, Hendra. Melody mempersilahkan Shani dan Aya untuk duduk disamping orang tua mereka masing-masing

"Kalian tau kenapa kalian dipanggil kesini?" tanya Melody pada keduanya

Aya dan Shani kompak menggelengkan kepalanya. Melody bangkit dari duduknya dan berjalan kebelakang untuk mengambil sesuatu. Melody kembali dengan dua bungkus rokok ditangannya, ia meletakan rokok tersebut diatas meja

"Itu punya kalian kan?" tanya Melody lagi

"Bukan!" jawab Aya dan Shani cepat

"Kalian kemaren bolos jam pelajaran kan? Makanya kalian juga gatau kalau kemarin itu ada razia dadakan kan?"

LUCKY BASTARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang