LB 40

6.1K 599 27
                                    

Happy reading!
~~

Pagi hari ini berjalan seperti biasanya, Chika menunggu Shani menjemputnya. Berselang beberapa menit, Shani sudah tiba dihadapannya. Tanpa berlama-lama lagi Chika segera masuk kedalam mobil. Begitu berada di dalam mobil, Chika menatap aneh pada Shani yang tidak biasanya memakai masker.

"Ci Shani kenapa?"

Shani menoleh sekilas, lalu menggelengkan kepalanya.

"Cici mau nanya sesuatu" ucap Shani mulai menginjak pedal gasnya

"Tanya aja" ucap Chika sembari memakai seatbeltnya

"Waktu di apartemen kamu pernah bilang mau laporin tentang hubungan Cici sama Gracia ke Papa, kamu ga serius kan?"

"Ya engga lah!" ucap Chika cepat

"Bentar, jangan bilang kalau-"

Sebelum pertanyaan Chika selesai, Shani lebih dulu menoleh dan menganggukan kepalanya pelan. Shani membuka maskernya, Chika dapat melihat dengan jelas luka pada sudut bibir Shani serta lebam pada pipinya. Chika hanya bisa menatap sedih pada Shani.

"Kapan Papa ngelakuin itu ke Cici?"

"Kemaren, pas di hotel" ucap Shani kembali memakai maskernya

"Papa cari tau tentang ci Shani?"

Shani menggelengkan kepalanya "Katanya dia dapet info dari salah satu orang yang kenal sama Cici"

"Siapa?"

"Gatau.." ucap Shani mengangkat bahunya

"Menurut Cici siapa?"

"Anin? Feni? Kamu?" ucap Shani menoleh  pada Chika

"Chika ga mungkin ngelakuin itu Ci!"

"Kan kamu pernah bilang 'masa aku sama kak Vivi ketauan, ci Shani engga'"

"Itu cuma bercanda ci Shani!"

"Hm.."

"Ciii.." ucap Chika merengek pada Shani

"Apaan?!"

"Cici ga beneran mikir kaya gitu kan?"

Shani diam tidak menjawab, ia segera memarkirkan mobilnya begitu sampai disekolah. Tanpa mengatakan apapun, Shani segera keluar dari mobil meninggalkan Chika.

"Dia beneran marah" ucap Chika menghembuskan nafas lelahnya, lalu segera bergegas menuju kelas

Setibanya dikelas, Chika menatap heran pada orang yang tiba-tiba mengambil posisi duduk disampingnya.

"Lo ngapain disini? Pindah!" ucap Chika tidak suka

Vivi yang berada disamping Chika hanya bisa menghela nafasnya. Sejak kejadian di acara pernikahan Reynan, Chika semakin marah padanya. Memang salah Vivi yang tiba-tiba mencium Chika, tapi Vivi tidak bisa disalahkan sepenuhnya karna Chika pun membalas ciumannya.

"Ara sini duduk samping gw, lo minggir!" ucap Chika mendorong Vivi

"Bulan depan gw udah ga sekolah disini, gw pindah keluar kota" ucap Vivi bangkit dari duduknya sembari membawa tas miliknya

Sontak Chika mencegah Vivi pergi, namun Vivi segera melepaskan tangan Chika yang menahan lengannya.

"Lo becanda kan?"

Vivi tidak menjawab pertanyaan Chika, ia lebih memilih untuk bertukar tempat duduk dengan Ara sesuai dengan kemauan Chika. Chika hendak menyusul Vivi, namun guru yang hendak mengajar sudah memasuki kelas. Chika beberapa kali melirik pada Vivi yang berjarak dua kursi dibelakangnya.

LUCKY BASTARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang