Happy reading!
~~Begitu Gracia mendengar semua percakapan antara Anin dan Ibu panti, Gracia dengan cepat menarik Shani menjauh dari tempat tersebut. Gracia berlari cepat meninggalkan Shani saat melihat ada sebuah taman didepan sana. Shani menghampiri Gracia yang sedang duduk dibangku taman. Shani mengeluarkan jaket dari dalam tasnya, dan memakaikannya pada Gracia. Gracia hanya melihat Shani sekilas, lalu kembali menunduk. Meskipun hanya melihat sekilas pada Shani, namun Shani mengetahui Gracia sedang mencoba menahan tangisnya
"Gw kan udah pernah bilang, dia tuh pasti boong" ucap Shani duduk disamping Gracia
Percakapan Anin dengan Ibu panti terekam dengan sangat jelas pada ingatan Gracia, dan sekarang kembali terputar dalam pikirannya
"Nak, sampai kapan kamu mau bohongin Gracia?"
"Gatau"
"Kamu tuh sehat nak, ngapain harus bohong kaya gitu?"
"Aku juga terpaksa bohong bu, karna suatu hal"
"Apa kamu berbohong seperti itu agar Gracia merasa kasihan dan mau berteman sama kamu?"
"Mungkin salah satunya itu"
"Nak, Gracia itu anak baik. Tanpa kamu berbohong pun, Ibu yakin Gracia akan tetap berteman baik sama kamu"
"Bukan gitu bu"
"Jadi gimana nak?"
"Ada hal yang ga bisa aku bilang sama ibu, maaf. Tapi aku janji ini terakhir kalinya aku ngelibatin Ibu. Ibu mau kan bantu aku?"
"Enggak nak udah cukup. Ibu ga mau bohongin Gracia lagi"
"Ini yang terakhir, aku janji. Ibu cukup kasiin surat ini ke Gracia, biar dia percaya kalau aku ini beneran sakit. Karna belakangan ini Gracia mulai menjauh dari aku. Ibu mau kan?"
--
"Kenapa dia tega boongin gw Shan? Bahkan tadi disekolah, dia nelpon gw. Dia bilang gw disuruh dateng kesini sama Ibu panti, dan ternyata itu cuman akal-akalan dia buat bohongin gw lagi"
Gracia berbicara dengar air mata yang mulai mengalir dipipinya. Shani berjongkok dihadapan Gracia, karna sedari tadi Gracia terus menerus menundukan kepalanya. Shani mengusap pelan air mata Gracia
"Buat apa lo nangisin dia Gre? Dia ga pantes buat lo tangisin, buang-buang air mata aja tau ga?!" ucap Shani tidak suka melihat Gracia yang terus menerus menangis karna Anin
Shani berdiri, ia menuntun Gracia untuk bangkit dari duduknya. Meskipun sudah dalam posisi berdiri, Gracia tetap menundukan kepalanya. Shani menangkup kedua pipi Gracia, agar Gracia melihat kearahnya
"Gatau kenapa gw sakit liat lo kaya gini. Jadi, please berhenti nangis ya?" ucap Shani tulus menatap tepat pada kedua bola mata Gracia
Gracia langsung memeluk Shani. Bukannya berhenti, Gracia kembali menangis dalam pelukan Shani. Shani hanya bisa mengusap punggung Gracia untuk menenangkannya
"Kita pulang ya?" tanya Shani mendorong pelan Gracia agar Shani dapat melihat wajah Gracia
Gracia mengangguk pelan. Shani tersenyum lalu kembali menghapus air mata Gracia. Shani menarik keatas ritsleting jaket yang dipakai Gracia. Shani juga mengambil tas Gracia yang tergeletak diatas bangku taman dan membawanya. Shani mengenggam tangan Gracia, dan membawanya pergi dari tempat itu. Sembari berjalan, Shani menelpon seseorang
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY BASTARD [END]
Fanfiction"Gw suka sama lo.. Gracia!" "H-hah?" "Tapi boong!" [25 April 2020 - 13 Feb 2021]