LB 21

7.9K 711 21
                                    

Happy reading!
~~

"Shani sayang.. Pelan-pelan jalannya!" teriak seorang wanita berumur sekitar 28-30 tahunan

Indira, wanita tersebut adalah Indira. Istri dari seorang Reynan dan juga merupakan seorang ibu dari anak yang bernama Shani Indira Natio. Indira berlari menyusul Shani yang baru saja belajar berjalan. Shani kecil berjalan menuju kearah pintu, Indira dengan cepat menggendongnya.

"Mau kemana kamu hem" ucap Indira menciumi wajah Shani gemas, membuat Shani kecil tertawa cukup keras karna merasa geli

Reynan menghampiri istrinya yang sedang bermain dengan anaknya. Reynan memperhatikan wajah Shani lalu mencium keningnya sekilas.

"Pa.. Pah.. Pa"

Shani memanggil ayahnya sembari memegangi jari telunjuk Reynan. Reynan perlahan melepaskan genggaman dari anaknya.

"Papa berangkat kerja dulu ya sayang"

"Tuh Papa nya mau berangkat, dadah dulu sayang" ucap Indira menggoyangkan tangan mungil Shani

Baru saja Reynan membuka pintu, seorang asisten rumah tangga sudah berdiri disana dengan menggendong seorang bayi yang Reynan tidak kenal.

"Itu bayi siapa?" tanya Indira yang berada disamping Reynan

"Gatau nyonya, saya nemuin bayi ini didepan pagar rumah"

"Kamu bawa aja dia ke panti" ucap Reynan pada istrinya lalu pergi begitu saja

"Yauda nanti kita ke panti ya Bi, saya siap-siap dulu"

Bayi tersebut akhirnya di bawa ke panti asuhan. Bayi tersebut beruntung karna diberi perhatian lebih oleh keluarga Natio, yang notabene merupakan salah satu donatur terbesar di panti asuhan tersebut.

Setelah beberapa tahun berlalu, bayi tersebut tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik. Gadis tersebut bernama Aninditha Rahma Cahyadi. Nama tersebut diambil dari nama Ibu panti yang bernama Rahma dan suaminya yang bernama Cahyadi. Hal itu dilakukan karena kedua orang itulah yang berperan sebagai orang tua Anin. Sedangkan Anindhita dipilih karna memiliki arti yang baik yaitu unggul. Mereka berdua berharap kelak Anin menjadi seseorang yang unggul di bidang apapun.

Lama-kelamaan Anin mengetahui jati dirinya dan mengetahui fakta bahwa Rahma dan Cahyadi bukanlah kedua orang tua kandungnya. Saat Anin bertengkar hebat dengan Rahma, disana berdiri Shani yang baru saja akan menemui Anin. Shani dan Anin memang berteman dekat sejak mereka kecil, karna Indira sering membawa Shani untuk bermain di panti asuhan tersebut.

Anin berlari melewati Shani begitu saja. Shani dengan cepat menyusul Anin. Shani menarik tangan Anin secara paksa agar Anin berhenti melangkahkan kakinya.

"Kenapa?" tanya Shani khawatir

"Lo sekarang pergi jauh-jauh dari hidup gw! Lo ga pantes temenan sama orang kaya gw!" ucap Anin membentak Shani

Shani melepaskan cengkramannya pada lengan Anin. Shani menatap khawatir pada Anin yang mulai menangis histeris. Perlahan Shani menarik Anin kedalam pelukannya, mencoba untuk menenangkan Anin.

"GW INI ANAK YANG DIBUANG SHANI! GW ANAK YANG GA DIHARAPKAN!"

Anin membentak Shani dan terus berontak dalam pelukan Shani. Lama-kelamaan Anin mulai kehabisan tenaganya. Shani melepaskan pelukannya, ia mengeluarkan botol minum yang ia simpan di tasnya dan memberikannya pada Anin. Anin menerimanya dan dengan cepat meminumnya.

"Mau nyoba cari keluarga lo ga?" tanya Shani pada Anin yang sudah mulai tenang

"Buat apa? Sekarang aja gw udah benci sama mereka"

LUCKY BASTARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang