LB 43

6.9K 684 48
                                    

Part ini ceritanya panjang, bacanya pelan-pelan aja

Happy reading!
~~

Sudah 1 bulan berlalu semenjak Gracia memutuskan hubungannya dengan Shani. Satu bulan yang lalu, Gracia berjanji akan menceritakan semuanya pada Shani. Namun sampai sekarang bahkan sampai detik ini, Gracia tidak mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan Shani. Setiap Shani mencoba untuk menemui Gracia, Gracia selalu melihat pria bertopi hitam berada disekitarnya. Dan akhirnya Gracia selalu memilih untuk menjaga jaraknya dengan Shani daripada ia harus membahayakan keselamatan Shani.

Gracia juga sudah mencoba untuk menghubungi Shani, namun entah kenapa panggilan telponnya tidak bisa tersambung dengan Shani. Sebenarnya Gracia sudah mulai lelah dengan kondisi seperti ini, bahkan kedua sahabat Shani tidak mau bertegur sapa dengannya.

Dan disini lah mereka sekarang, seluruh siswa berbaris dilapangan menunggu bis yang akan membawa mereka kepantai. Ya hari ini merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa kelas 12, karna 2 hari kedepan mereka akan mendapatkan liburan sebelum mereka mulai disibukkan dengan berbagai macam ujian. Sedangkan untuk kelas 10 dan 11, mereka tidak berlibur melainkan akan melakukan study tour.

"Feni, Aya" panggil Shani pada kedua sahabatnya, keduanya pun menoleh pada Shani bersamaan

"Kalian berdua sampe kapan cuekin Gracia?"

"Gatau"

"Mungkin selamanya"

Shani menghembuskan nafas lelahnya. Shani sudah menceritakan semuanya pada Feni dan Aya, dan semenjak saat itu mereka berdua memutuskan untuk memusuhi Gracia.

"Kan udah gw bilang berapa kali, Gracia ngelakuin itu karna terpaksa. Dan gw juga gapapa, jadi kalian berhenti musuhin dia ya?" ucap Shani dengan nada memohon

"Serius lo gapapa? Lo ga makan berhari-hari dan ga tidur berhari-hari cuman gara-gara Gracia, lo masih bisa bilang lo gapapa?!" ucap Aya dengan nada tidak suka

"Lo bilang Gracia terpaksa mutusin lo karna bokap lo?" tanya Feni

Shani menganggukkan kepalanya

"Tapi dia ga pernah jelasin detailnya? Ga pernah ngehubungin lo lewat telpon juga?"

Shani lagi-lagi menganggukan kepalanya

"Itu artinya dia cuman ngarang cerita Shani! Lo jangan mau dibegoin!"

"Gracia ga mungkin kaya gitu Fen.."

"Lo bisa bilang kaya gitu karna lo cinta mati sama Gracia!" timpal Aya dengan nada menyindir

"Bukan gitu Ay-"

"Coba sekarang gw tanya sama lo, apa yang udah Gracia korbanin buat lo?"

Shani terdiam sejenak mencoba mencerna pertanyaan dari sahabatnya "Gracia ga perlu berkorban buat buktiin-"

"Ga pernah Shan! Gracia ga pernah berkorban apapun buat lo. Selama kalian pacaran, lo doang yang berkorban buat dia. Harusnya setelah semua yang lo kasih buat dia, dia seenggaknya harus punya sedikit aja keberanian buat perjuangin hubungan kalian! Gw tau lawan bokap lo itu susah, tapi gw yakin kalau kalian berjuang bareng-bareng, kalian bakalan berhasil dapetin kebahagiaan kalian. Tapi lo liat, apa yang Gracia pilih? Dia lebih milih nyerah sama keadaan!" ucap Feni yang mulai emosi, lalu ia pergi begitu saja meninggalkan Shani

"Feni ngomong kaya gitu karna dia sayang sama lo, dia peduli sama lo Shan. Dia gamau sahabatnya terus-terusan terpuruk kaya gini. Gw harap lo ngertiin Feni ya? Mungkin cara penyampaian Feni cukup kasar atau mungkin nyakitin hati lo, tapi percaya sama gw.. Dia kaya gitu karna sayang banget sama lo!" ucap Aya tersenyum pada Shani

LUCKY BASTARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang