DOSEN BARU

102K 6.7K 468
                                    

   Mata kuliah Arthur baru saja selesai dan sekarang seorang Rosa berjalan dengan gontai ke ruangan Arthur sesuai dengan perintahnya tadi yang di sertai sumpah serapah untuk dosennya tersebut.

Ting!

Stevy!
Jangan lupa minum obat lo!

Begitulah pesan yang di kirimkan sahabatnya untuk dirinya hingga membuat gadis tersebut tersenyum dengan lebar.

"Setidaknya masih ada yang perhatian sama gue"ucap Rosa dan setelah itu ia kembali melanjutkan langkahnya untuk menuju ruang dosen yang sempat tertunda akibat pesan tadi.

Rosa menyusuri lorong lorong kampusnya dengan perasaan yang terus saja kesal dan jangan lupakan mukanya yang sedikit pucat.

Cukup lama berjalan akhirnya langkahnya terhenti tepat di depan ruangan yang bertuliskan nama sang dosen.

"Nih dosen kedudukannya apa sih di kampus ini? Sampai sampai dia punya ruangan tersendiri di sini"ucap Rosa dengan bingung sambil terus memandang pintu tersebut.

Ceklek!

Rosa kaget ketika melihat pintu yang ada di hadapannya terbuka di susul dengan seorang lelaki tampan dengan kemeja hitam yang lengannya di gulung sampai sikut hingga membuat lelaki tersebut terkesan sexy di depan Rosa.

"Ngapain?"tanya lelaki tersebut ketika melihat Rosa yang hanya diam sambil menatap dirinya.

Mendengarkan suara tersebut membuat Rosa langsung menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.

"Ngapain?"tanya dosen tersebut sekali lagi.

"Hah?"ucap Rosa dengan bingung dan itu membuat lelaki datar yang ada di hadapannya menghela napasnya kasar.

"Ngapain kamu di sini?"tanya Arthur dan itu membuat Rosa mengangguk anggukan kepalanya.

"Anu pak, kan tadi bapak sendiri yang suruh saya ke sini"jelas Rosa kepada lelaki datar tersebut.

"Kapan?"tanya Arthur yang lagi lagi membuat Rosa bingung.

"Kapan apaan?"tanya Rosa dengan sedikit kesal.

"Kapan saya suruh kamu ke sini?"tanya Arthur dengan wajah datarnya dan itu membuat Rosa menghembuskan napasnya pelan.

"Kan pas di kelas tadi bapak suruh saya buat temuin bapak setelah mata kuliahnya selesai"jelas Rosa yang membuat lelaki tersebut mengangguk.

"Masuk!"perintahnya sambil kembali masuk ke dalam ruangan tersebut di susul dengan seorang Rosa yang sedari tadi terus saja menyumpah serapahi lelaki yang ada di hadapannya ini.

"Kalau bukan dia dosen udah lama gue tendang ke Antartika"umpat Rosa dengan mengepalkan tangannya kuat.

Arthur duduk di kursi kebesarannya sedangkan Rosa sedari tadi hanya berdiri sambil menatap sang dosen.

Dosen tersebut hanya sibuk dengan setumpuk kertas yang ada di meja tersebut tanpa memperdulikan Rosa yang sedari tadi hanya berdiri.

"Pak!"panggil Rosa yang sudah jengah dengan situasi tersebut tapi panggilan yang Rosa layangkan kepadanya hanya di anggap angin lalu olehnya.

"Pak! Elah!"panggil Rosa sekali lagi dengan nada kesalnya dan itu sukses membuat Arthur mantap dirinya sambil mengangkat satu alisnya tinggi.

"Bapak ngapain manggil saya ke sini?"tanya Rosa berusaha terlihat tenang.

"Saya mau k——

"Bentar pak!"ucap Rosa yang sukses menghentikan ucapan orang tersebut.

"Bapak nggak nyuruh saya duduk dulu gitu? Kaki saya pegal lho pak"ucap Rosa dengan sedikit kesal.

Rosa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang