PENJELASAN ARTHUR

38.3K 2.5K 92
                                    

CUKUP!"teriak Arthur.

Teriakan lelaki tersebut berhasil membuat kedua orang berbeda jenis itu menghentikan aksi adu pukulannya.

Rosa dan Lucas saling pandang dengan tatapan tajamnya sedangkan Arthur, ia langsung menuju ke tempat di mana Rosa dan Lucas berdiri.

"Apa apaan kalian ini!"ucap Arthur ketika sudah berada di antara Rosa dan Lucas sedangkan Stevy sedari tadi terus saja diam.

Rosa dan Lucas hanya memutar bola matanya malas, Rosa menatap Stevy yang tengah menatapnya khawatir.

Rosa mengernyitkan dahinya ketika melihat tatapan Stevy yang sudah berada di sampingnya tersebut.

"Muka lo pucat"bisik Stevy yang membuat Rosa menghela napas pelan.

Rosa tersenyum tipis ke arah Stevy sambil mengangguk anggukkan kepalanya pelan.

Sebenarnya seorang Rosa tidak boleh terlalu kecapean karena itu dapat menurunkan imun tubuhnya dan lagi itu juga akan memperburuk penyakit yang ia derita.

"Kalian berdua ikut saya ke ruangan!"ucap Arthur yang membuat Rosa menghela napasnya pelan sedangkan Lucas sudah menyumpah serapahi dosen muda mereka ini.

Rosa dan Lucas berjalan beriringan mengikuti seorang Arthur yang ada di hadapannya.

"Ini semua gara gara lo"ucap Rosa pada Lucas dengan kesal.

"Siapa suruh lo nggak mau di ajak balapan"ucap Lucas santai dan itu membuat Rosa mengepalkan tangannya dengan kuat.

"Sok sok-an ngajakin gue balapan tapi ujung ujungnya juga tetap kalah"ucap Rosa meremehkan dan itu sukses membuat Lucas menatap tajam dirinya.

"Makanya gue nantangin lo balapan biar lo bisa tau seberapa hebat gue"ucap Lucas sombong yang membuat Rosa terekeh pelan.

"Lo mau nyombongin diri di depan gue?"tanya Rosa dengan nada meremehkannya sedangkan Arthur terus saja melangkahkan kakinya menuju ruangannya tanpa perduli dengan kedua orang yang ada di belakangnya tengah saling menatap dengan tatapan permusuhan.

"Kalau iya! Emang kenapa?"tanya Lucas menantang dan itu membuat Rosa terkekeh geli.

"Lo nggak pantas sombong di depan gue karena muka lo itu muka muka orang susah"jawab Rosa yang membuat wajah Lucas memerah.

Bugh!

Mendengarkan suara pukul yang berasal dari belakangnya membuat Arthur langsung menoleh ke arah belakang, ia di buat terkejut ketika melihat sosok Rosa yang baru saja bangkit dari tersungkurnya dengan wajah lebam yang lumayan banyak di wajahnya.

"Nggak usah pakai kekerasaan juga dong"ucap Rosa santai dengan wajah pucatnya.

"Kalian berdua bisa diam tidak!"ucap Arthur yang nampak mulai emosi.

Rosa dan Lucas menatap ke arah Arthur yang nampak menahan emosinya dan itu membuat Lucas dan Rosa menelan silivahnya susah payah.

"Masuk!"perintah Arthur yang membuat Rosa dan Lucas menatap pintu ruangan Arthur.

Sebenarnya pada saat Lucas memukul Rosa, mereka telah sampai di tempat tujuan.

Rosa dan Lucas memasuki ruangan tersebut dengan diam sedangkan Arthur sudah memasuki ruangannya dan sekarang ia sudah duduk dengan manis di kursi kebesarannya.

"Kalian berdua kenapa berkelahi?"tanya Arthur dengan nada dinginnya.

Mereka berdua hanya diam, tidak ada dari kedua belah pihak yang berniat membuka suaranya.

"Kenapa hanya diam saja?"tanya Arthur sekali lagi dan itu membuat kedua belah pihak saling menatap.

"Dia duluan yang cari masalah"ucap Lucas tiba tiba dan itu membuat Rosa mengangkat satu alisnya tinggi.

Rosa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang