TUNANGAN

35.9K 2.5K 183
                                    

   Seperti yang di katakan Stevy tadi bahwa ia dan Rosa akan berdandan di rumahnya karena terbukti kedua gadis itu tengah duduk di atas ranjang mewah milik Stevy dengan sang pemilik yang sibuk memilih milih dress untuk di pakai ke acara tunangan sang dosen.

Rosa sama sekali tidak memperdulikan apa yang di lakukan Stevy karena sedari tadi ia hanya diam dengan tatapan sendunya yang di layangkan pada ponsel di hadapannya dan semua yang di lakukan Rosa tidak di sadari oleh Stevy.

Rosa terkekeh dengan miris ketika melihat beberapa pesan pesan yang di kirimkan oleh Arthur beberapa hari yang lalu untuk memintanya agar berbicara.

"Hubungan lo sama gue itu nggak ada kejelasan"gumam Rosa yang membuat gadis yang sibuk memilih baju menoleh ke arahnya.

"Lo bilang apa?"tanya Stevy bingung.

"Hah?"ucap Rosa sambil buru buru mengalihkan pandangannya dari ponsel menghadap wajah sang sahabat.

"Lo bilang apa?"tanya Stevy sekali lagi yang di balas gelengan pelan oleh Rosa.

"Jangan bohong tadi gue dengar kalau lo bilang hubungan hubungan gitu deh"ucap Stevy lagi yang membuat Rosa menghela napasnya pelan.

"Gue tau Sa! Ini berat buat lo karena gue ngerti perasaan lo yang sebenarnya sama pak Arthur itu gimana"ucap Stevy.

"Karena jatuh cinta itu nggak bisa milih milih tempat"lanjutnya lagi.

"Gue juga udah berusaha buat jauhin dia tapi selalu aja ada jalan buat gue sama dia dekat"ucap Rosa dengan lirih.

"Gue capek sama perasaan bodoh ini!"lanjutnya.

"Dulu gue pikir omongan dia itu emang benar tapi nyatanya"ucap Rosa di sertai dengan kekehannya dan matanya yang mulai berkaca kaca.

"Udahlah capek gue"ucap Rosa sambil bangkit dari duduknya.

"Kemana lo?"tanya Stevy pada Rosa yang sudah hendak melangkah.

"Kamar mandi"jawabnya yang membuat Stevy mengangguk paham.

Rosa melangkahkan kakinya menuju kamar mandi sedangkan Stevy hanya bisa menghela nafas pelan ketika menatap Rosa.

Gadis itu telah masuk ke dalam kamar mandi sedangkan Stevy kembali melanjutkan kegiatan memilih bajunya karena satu jam lagi acara pertunangan akan di mulai.

Ting!

Satu notifikasi dari ponsel milik Rosa yang memang sengaja ia simpan di atas ranjang yang membuat Stevy membulatkan matanya.

"Dia balik lagi ke tempat itu?"gumam Stevy bersamaan dengan pintu kamar mandi yang terbuka.

Rosa menatap Stevy dengan bingung ketika melihat tatapan tajam dari Stevy dengan tangan gadis itu yang memegang ponsel miliknya.

"Kenapa lo?"tanya Rosa dengan bingung.

"Lo kerja lagi di kantor itu?"tanya Stevy sambil memberikan ponsel milik Rosa pada sang empunya ketika gadis tersebut telah duduk di ranjangnya.

"Maksud lo apa sih?"tanya Rosa dengan bingung sambil membuka ponselnya.

Pak. Chiko
Anggota kamu sudah
meluncur ke acara itu dan
Saya juga sudah menyampaikan
bahwa kamu adalah ketua mereka.

Pak.Chiko
Dan nama anggota kamu
sudah di edarkan di grup kantor.

Begitulah pesan yang di baca oleh Rosa hingga membuatnya mengangguk paham kenapa Stevy sedikit kesal pada dirinya.

Rosa membuka grup yang di katakan oleh Chiko tadi dengan wajah seriusnya sambil membaca nama nama anggotanya.

"Jawab jujur! Sejak kapan lo masuk lagi ke tempat itu?"tanya Stevy dengan serius yang membuat Rosa mengalihkan pandangannya dari ponsel ke arah wajah cantik gadis itu.

Rosa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang