Satu minggu telah berlalu dan selama itu pula hubungan Rosa dan Arthur semakin hari semakin membaik.
Seperti pagi ini, Rosa bangun pagi untuk membuatkan nasi goreng spesial untuk Arthur.
Gadis yang tengah memakai celemek biru itu pun sedang mengaduk aduk masakannya dengan semangat.
"Semoga aja pak Arthur suka sama makanan yang gue buat"ucap Rosa pada dirinya sendiri dengan senyum manis yang selalu terpatri di bibirnya.
Ini pertama kalinya seorang Rosa membuatkan makanan untuk Arthur dan lagi ia akan memberikan makanan tersebut di kampus mereka.
Setengah jam gadis itu berkutat dengan kompor dan sekarang kegiatannya tersebut telah selesai.
Rosa mencium aroma makanan yang ia buat dan setelah itu ia mulai mengambil tupperware yang sudah di sediakan di meja makannya.
Rosa mulai mengisi nasi goreng yang ia buat tadi ke dalam tupperware tersebut sambil bersenandung ria.
Nampaknya hari ini gadis tersebut melakukan kegiatan tersebut dengan sangat bahagia.
"Selesai!"ucap Rosa ketika sudah menutup tupperware tersebut.
Setelah mengatakan hal tersebut barulah gadis berambut sebahu tersebut pergi menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya karena dia akan pergi ke kampus.
Sedangkan di lain tempat dan waktu yang bersamaan Stevy baru saja memasuki mobilnya.
Hari ini ia sengaja akan datang ke kosan sahabatnya untuk mengajak Rosa pergi ke kampus bersama karena kalau Stevy mengatakan yang sebenarnya pada Rosa, pasti gadis tersebut tidak mau jika Stevy akan menjemputnya.
Entahlah, gadis tersebut melakukan hal itu agar Stevy tidak capek capek datang ke kosannya hanya untuk mengantarkan dirinya ke kampus belum lagi jarak antara kosan Rosa dan rumah Stevy cukup jauh.
Stevy mulai menjalankan mobilnya untuk meninggalkan pekarangan rumahnya dengan kecepatan maksimal.
Lima belas menit telah berlalu dengan begitu cepat bahkan sekarang Stevy sudah menempuh setengah perjalanan untuk menuju kosan Rosa.
Sedangkan dari tempat Rosa berada, gadis tersebut baru saja menyelesaikan kegiatan mandinya dan sekarang gadis tersebut tengah memperhatikan dirinya di pantulan cermin yang ada di kamarnya.
Merasa sudah cukup puas dengan tampilannya kali ini, barulah gadis tersebut melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengambil nasi goreng yang akan dia berikan kepada Arthur.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya barulah dia melangkahkan kakinya keluar dari kosannya dan jangan lupakan bibirnya yang selalu membentuk bulan sabit dengan wajah gembiranya.
Tin tin tinnnnnn!
"Bangsat!"umpat Rosa kaget ketika mendengarkan suara klakson mobil yang di bunyikan dengan keras.
Rosa memutar bola matanya malas ketika melihat sosok Stevy yang tengah nyengir kuda ke arahnya.
"Bareng yuk!"ajak Stevy yang membuat Rosa menghela napasnya pelan setelah itu ia langsung memasuki mobil milik sahabatnya itu.
"Gini kan enak"ucap Stevy yang membuat Rosa memutar bola matanya malas.
"Jalan aja elah!"ucap Rosa kesal sambil menatap sinis Rosa.
"Baik kapten!"ucap Stevy pada Rosa yang membuat gadis tersebut tersenyum tipis.
Setelah itu mereka berdua pergi meninggalkan tempat tersebut untuk menuju ke kampus mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosa (End)
Ficção Adolescente"Bapak ngapain di sini?"tanya Rosa dengan wajah bingungnya. Arthur menatap gadis tersebut dengan datar dan tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan orang tersebut. "Ck! Dasar kulkas berjalan"umpat Rosa pelan. "Saya masih dengar Rosa"ucap Arthur dan i...