MAKAN MALAM

71.3K 4.3K 114
                                        

   Hari telah pagi dan Rosa sedari tadi terus saja mendengus kesal ketika mengingat semalam sang dosen muda mengklaim dirinya sebagai miliknya.

"Di kira gue boneka apa yah"ucap Rosa dengan nada kesalnya.

Rosa mulai memoleskan bedak bayi yang ada di meja riasnya dengan bibir yang sedari tadi mencebik kesal.

"Mana semalam dia pake nyium gue segala lagi"ucap Rosa yang sudah beranjak dari meja riasnya.

"Sumpah tuh orang nyebelin banget"ucap gadis yang memakai kemeja kotak kotak merah yang di padukan dengan celana jeans sobek di lututnya.

Memang sedari dulu, Rosa hampir setiap hari berpenampilan tomboi kecuali kalau ada acara acara tertentu yang memaksa dirinya untuk memakai baju formal dan feminim.

Drrrt drrrt drrrt!

Ponsel yang berada di atas ranjang gadis tersebut berbunyi dan itu membuat Rosa buru buru mengambil ponselnya dengan wajah yang masih kesal.

Dosen sinting is calling you!

Rosa lagi lagi mendengus kesal ketika melihat nama yang tertera pada layar ponselnya, memang setelah kejadian tadi malam Rosa langsung mengganti nama kontak Arthur.

Rosa mulai menggeser tombol hijau yang ada di sana dan kemudian ia menyimpan ponsel tersebut di telinganya.

"Cepat keluar!"perintah orang yang ada di seberang sana.

"Keluar kemana?"tanya Rosa bingung.

"Saya sudah di depan pintu kos mu"ucapnya lagi yang membuat Rosa menggigit bibir bawahnya dengan wajah kesalnya.

"Bapak ngapain di situ?"tanya Rosa berusaha untuk menormalkan intonasi berbicaranya.

"Jemput pacar saya"ucap Arthur dengan santai yang membuat Rosa berdecih dengan kuat.

"Siapa juga yang mau jadi pacar lo"ucap Rosa pelan dan itu masih bisa di dengarkan oleh orang yang ada di seberang sana.

"Cepat Rosa!"ucap Arthur dengan nada yang mulai kesal.

"Sabar dong"ucap Rosa tak kalah kesal dari orang yang menelponnya.

Tut!

Rosa lagi lagi mendengus kesal ketika mendengarkan panggilan yang di putuskan sepihak oleh Arthur tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Gue gorok juga lo"ucap Rosa kesal yang tertuju pada Arthur.

Rosa buru buru mengambil tas punggung yang tergantung rapih di pintu kamarnya dan setelah selesai dengan urusannya itu, barulah Rosa keluar dengan sedikit terburu buru karena ia tidak mau lelaki yang sudah menunggunya sekarang akan menyemprot dirinya dengan kata kata pedas yang keluar dari bibir orang itu.

Rosa membuka pintu kosannya dan orang yang pertama kali dia lihat adalah Arthur yang tengah menatap dirinya dengan wajah datar yang selalu terpatri di wajahnya.

"Masuk"ucap Arthur dengan datar dan itu membuat Rosa mengernyitkan dahinya bingung.

"Saya di suruh masuk ke dalam lagi pak?"tanya Rosa dengan wajah bingungnya.

"Masuk mobil sayang"ucap Arthur dengan nada lembut dan itu menyebalkan menurut Rosa.

"Sayang sayang pala lo peyang"ucap Rosa pelan sambil berjalan memasuki mobil yang terparkir tidak jauh dari mereka.

"Makanya kalau bicara itu jangan pelit pelit"ucap Rosa dengan nada kesalnya yang sudah duduk di kursi samping kemudi.

Rosa menatap tubuh jangkung Arthur yang baru saja masuk ke dalam mobil tersebut dengan malas.

Rosa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang